https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/issue/feed URECOL 2018-02-22T03:37:38+00:00 Septi [email protected] Open Journal Systems <div class="entry-content"> <p>Peraturan Menteri No. 44 Tahun 2015 mengamanahkan kepada perguruan tinggi dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat [PkM]. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) menghasilkan kreasi dan inovasi yang diharapkan tidak hanya berhenti pada hasil penelitian, akan tetapi sampai ke tahap publikasi dan komersialisasi. Penelitian dan PkM merupakan upaya perwujudan explorisasi diri. Proses ini dapat meningkatkan kualitas diri peneliti, hasil temuan peneliti juga membawa manfaat bagi masyarakat. Tentunya hasil penelitian yang ada memerlukan forum untuk diseminasi, diskusi luaran, komunikasi dan temuan penelitian.</p> </div> https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/849 Hubungan Riwayat Garis Keturunan dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe II 2017-11-13T08:20:17+00:00 Agus Santosa [email protected] Puput Aji Trijayanto [email protected] Endiyono Endiyono [email protected] <p>Salah satu faktor resiko terjadinya diabetes melitus adalah adanya riwayat keturunan, namun belum diketahui apakah riwayat garis keturunan dapat mempercepat terjadinya penyakit diabetes melitus pada seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat garis keturunan dengan usia terdiagnosis diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik corelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe II di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 responden, yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data penelitian ini menggunakan Korelasi Pearson. Hasil menunjukkan sebanyak 21% responden memiliki riwayat garis keturunan diabetes melitus dari, 54,9% responden memiliki riwayat garis keturunan diabetes melitus dari ibu dan 23,5% memiliki riwayat garis keturunan diabetes melitus dari ayah dan ibu. Usia terdiagnosis diabetes mellitus dari garis keturunan ayah adalah antara 32-65 tahun, dengan rata-rata usia terdiagnosis diabetes mellitus 52,8 tahun, sedangkan usia terdiagnosis diabetes mellitus dari garis keturunan ibu adalah antara 36-60 tahun, dengan rata-rata usia terdiagnosis diabetes mellitus 50,6 tahun dan usia terdiagnosis diabetes mellitus dari garis keturunan ibu adalah antara 32-52 tahun, dengan rata-rata usia terdiagnosis diabetes mellitus 43,8 tahun. Uji statistik Korelasi Pearson menunjukkan hasil nila p=0,288, r=-,152 yang artinya tidak ada hubungan antara garis keturunan dengan usia terdiagnosis diabetes mellitus, namun ada kecenderungan bila seseorang memiliki dari ibu atau dari ayah dan ibu maka usia terdiagnosis diabetes melitus semakin muda. Kesimpulan ini adalah garis keturunan tidak berhubungan signifikan terhadap usia terdiagnosis diabetes melitus, di usia berapapun bisa terkena diabetes mellitus tanpa melihat dari garis keturunan riwayat diabetes, namun riwayat keturunan diabetes dari ibu dan atau ayah dan ibu cenderung lebih muda terdiagnosis diabetes walaupun tidak signifikan.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1016 Penerapan Model Geographically Weighted Poisson Regression pada Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah 2017-11-13T08:26:16+00:00 Isca Yunitasari [email protected] Sri Sulistijowati Handajani [email protected] Santoso Budi Wiyono [email protected] <p><em>Kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Di Provinsi Jawa Tengah, meningkatnya jumlah kematian ibu menjadi salah satu masalah yang sulit diselesaikan. Kasus kematian ibu dipengaruhi oleh kondisi geografis (lokasi) dan kejadiannya merupakan kejadian berdistribusi Poisson sehingga model yang sesuai untuk digunakan adalah model geographically weighted poisson regression (GWPR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan jumlah kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah menggunakan model GWPR dengan pembobot fungsi kernel Gaussian dan pembobot fungsi kernel bisqure, kemudian memilih model yang lebih baik untuk digunakan dengan kriteria nilai AIC, selanjutnya menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kematian ibu. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah adalah persentase persalinan dibantu tenaga non medis, persentase ibu nifas mendapatkan vitamin A, persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat, jumlah sarana kesehatan, dan persentase bidan di setiap kabupaten/kota. Hasil&nbsp; perbandingan antara model GWPR dengan pembobot fungsi kernel Gaussian dan pembobot fungsi kernel bisquare diperoleh bahwa model GWPR dengan pembobot fungsi kernel Gaussian lebih baik digunakan pada jumlah kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 dengan nilai AIC sebesar 101,955.</em></p> 2017-09-04T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1415 Hubungan Lama Sakit Diabetes Melitus dengan Pengetahuan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Non Ulkus 2017-11-13T08:24:32+00:00 Nuniek Nizmah Fajriyah [email protected] Nurul Aktifa [email protected] Firman Faradisi [email protected] <p><em>People with diabetes are at risk 29 times for &nbsp;diabetic ulcers. Knowledge needed by patients to improve diabetes control. This research is very useful to know the relation between long suffering DM with knowledge of DM foot care. The design of this study was cross-sectional using questionnaires as instruments. Sample used with incidental sampling. Data analysis using Spearman test. The results showed there was a significant relationship between the long suffering of DM with knowledge of DM&nbsp; foot care &nbsp;with P value 0.001. The results of this study as the input of health personnel in order to increase health education about diabetes foot care, to heal diabetic ulcers.</em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1194 Pengaruh Terapi Murottal terhadap Nyeri Pasien Post Secsio Secaria di RSI Sunan Kudus 2017-11-13T08:29:08+00:00 Heny Siswanti [email protected] Ummi Kulsum [email protected] <p><em>Pain is an uncomfortable feeling condition caused by a certain stimulus. Stimulus pain can be a stimulus that is physical, as well as mental. One of the biggest fears of cesarean section clients is pain. The surgical pain of the surgical client increases with the decrease of the anesthetic effect. Pain management methods include pharmacological and nonpharmacological approaches. Non-pharmacological approaches one of them is by distraction that is by diverting attention, one of them is by murottal therapy, (listening to recitation of holy verses of Al-Qur'an) listening murottal can give very effective result in effort to reduce pain post operation of client. The purpose of this study was to investigate the influence of murottal therapy on client pain after post-surgery cesarean section. This study used quasi experimental design with pre and post with control group, each group consisted of 20 respondents. Data were analyzed by univariate and bivariate, the sampling method was by quota sampling technique and the number of respondents were 40 respondents. The results of the analysis showed prior to murottal therapy most of the respondents on the pain scale 6 as many as 16 people (40%). After doing murottal therapy most of the respondents on the pain scale 4 as many as 14 people (28.6%) which means there is a significant influence murottal therapy on postoperative pain client seksiosesaria in RSI Sunan Kudus. (Α = 0.000). The results of this study can be an input for nurses to make distraction as one of the independent nursing interventions and include in the postoperative patient management protap.</em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1321 Potensi Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) pada Formulasi Obat Kumur terhadap Aktivitas Antibakteri Streptococcus mutans 2017-12-20T09:55:38+00:00 Alifia Shuria Manikam [email protected] Winda Shynta Pertiwi [email protected] Arif Hidayanto [email protected] Kun Harismah [email protected] <p>Stevia merupakan jenis tanaman perdu yang sering dimanfaatkan khasiatnya sebagai pemanis rendah kalori. Selain itu, stevia juga memiliki senyawa bioaktif seperti steviosida, terpenoid dan flavonoid untuk dijadikan sebagai obat antibakteri. Obat kumur di pasaran umumnya mengandung bahan aktif chlorhexidine yang mana memiliki efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Tujuan kajian mengevaluasi keefektifan dan pengaruh variasi konsentrasi pada formulasi obat kumur stevia terhadap daya hambat bakteri Streptococcus mutans, nilai pH, bobot jenis dan organoleptis. Variasi konsentrasi yang diujikan&nbsp; yaitu 10%, 15%, 20%, dan 25%. Metode eksperimental laboratories dengan pengulangan tiga kali. Hasil yang diperoleh daya hambat bakteri tertinggi pada formulasi obat kumur stevia konsentrasi tertinggi yaitu 25% dengan diameter hambat 4,15mm, konsentrasi 20% diameter hambat 3,30mm, konsentrasi 15% diameter hambat 2,65mm, dan pada konsentrasi 10% diameter hambat 2,58mm. Pada uji pH dihasilkan nilai pH dengan rentang 5,79-5,96, densitas 1,0138-1,0295g/ml. Uji organoleptik meliputi uji warna, homogenitas, rasa dan aroma, dengan hasil paling menarik ada pada formula obat kumur stevia konsentrasi 25%.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/893 Hubungan antara Riwayat Kontak dengan Kejadian Kusta Multibasiler 2017-11-14T10:45:21+00:00 Tasalina Yohana Parameswari Gustam [email protected] Indropo Agusni [email protected] Djohar Nuswantoro [email protected] <p>Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia penderita kusta terbanyak pada tahun 2014 setelah India dan Brazil. Kasus baru kusta provinsi Jawa Timur tahun 2014, kasus terbanyak kabupaten Sumenep 517 kasus, Kabupaten Sampang 487 kasus, Kabupaten Jember 294 kasus dan Kota Surabaya sebanyak 176 kasus. Pada tahun 2014 Kota Surabaya terdapat kasus kusta yang cukup besar yaitu sebanyak 176 kasus. Jumlah penderita kusta tahun 2015 di Kota Surabaya tertinggi pertama adalah Kecamatan Kenjeran, tertinggi kedua adalah Kecamatan Semampir, tertinggi ketiga adalah Kecamatan Tandes pada Puskesmas Manukan Kulon sebanyak 6 kasus dan Puskesmas Balongsari 3 kasus. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan riwayat kontak serumah tertular penyakit kusta 5,06 kali lebih besar dibandingkan dengan tidak ada riwayat kontak serumah. Penderita dengan tipe kusta Multi Basiler memiliki risiko untuk menularkan bakteri kusta melalui kontak fisik kepada orang lain sebesar lima sampai delapan kali dibanding dengan tipe Pausi Basiler yang hanya dua kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat kontak dengan kejadian kusta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control dengan matching untuk mengetahui faktor risiko penyakit kusta MB pada warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Kenjeran, Semampir dan Tandes. Penelitian ini dilakukan antara bulan Januari-April 2017. Jumlah responden kasus sebanyak 28 orang dan responden kontrol sebanyak 28 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penelusuran rekam medis. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan Crosstabs SPSS 16 untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. P value 0.003 &lt; 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat kontak dengan kejadian kusta dengan nilai OR 5.278 (CI 95%: 1.687-16.514). Terdapat hubungan antara riwayat kontak dengan kejadian kusta di Kecamatan Kenjeran, Tandes dan Semampir. Responden yang memiliki riwayat kontak dengan penderita kusta berisiko 5.278 kali terkena kusta dibandingkan responden yang tidak memiliki riwayat kontak.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1533 Hubungan Antara Sibling Rivarly dengan Kemampuan Penyesuaian Sosial Anak Usia Pra Sekolah Di TK Ulil Albab Mertoyudan 2017-11-14T10:47:22+00:00 Reni Mareta [email protected] Robiul Fitri Masithoh [email protected] <p>Permasalahan dalam penelitian adalah bahwa subjek penelitian yaitu salahsatu keluarga yang mempunyai kasus munculnya perilaku sibling rivalry pada kakak dan adik, sering terjadi perselisihan diantara kakak dan adik. Orang tua berusaha memberikan pengasuhan yang sesuai dengan karakteristik anak untuk mengurangi terjadinya perilaku sibling rivalry. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Ada tidaknya hubungan antara sibling rivalry dengan kemampuan penyesuaian sosial anak usia pra sekolah di TK ULIL ALBAB Mertoyudan Magelang . Tujuan dari penelitian ini yaitu Diketahuinya hubungan antara sibling rivalry dengan kemampuan penyesuaian sosial anak usia pra sekolah di TK ULIL ALBAB Mertoyudan Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitati dengan desain cross sectional. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Mei sampai 2 Juni yaitu dengan memberikan kuesioner yang dititipkan ke orang tua responden yang memenuhi kriteria sampel yang diteliti di TK ULIL ALBAB untuk diisi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Karakteristik responden adalah karakteristik sampel penelitian berdasarkanumur, jenis kelamin, posisi anak, dan jumlah saudara. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami sibling rivarli rendah&nbsp; 40% dan memilki kemmapuan penyesuaian sosial yang rendah sebesar 50% . hasil uji sttaistik menggunkan uji spearman dengan α= 0,05 diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara sibling rivarli dengan kemampuan penyesuaian sosial&nbsp; dengan&nbsp; nilai p=0.000. berdasarka hasil penelitian ini sekolah dapat memberikan perhatian lebih dalam melakukan pendekatan konseling dalam membatu anak melakukan penyesuian sosial khususnya pada anak yang mengalami sibling rivarly serta melakukan pendekatan langsung kepada orang tua anak untuk mengurangi dan mengatasisibling rivarly.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1249 Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi SMK N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang 2017-11-14T10:48:45+00:00 Yuli Irnawati [email protected] Vivi Nur Setyaningrum [email protected] <p>Berdasarkan data statistik hasil penelitian di Jawa Tengah tahun 2009, menunjukkan bahwa 2,9 juta jiwa remaja putri berusia 12-24 tahun, 45% mengalami keputihan dan pada tahun 2010 meningkat 3,1 juta jiwa.</p> <p>Dari survey pendahuluan yang dilakukan di SMK N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang dengan melalui wawancara 10 remaja yang mengalami keputihan di SMK N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang didapatkan hasil dari 10 siswi yang mengalami keputihan dengan rata-rata cara ceboknya yang salah dan setelah BAK dan BAB membersihkan vaginanya menggunakan sabun.</p> <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Personal hygiene&nbsp; Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMK N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang.</p> <p>Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 13 orang yang mengalami keputihan sedang ada&nbsp; 8 orang (72,7%)&nbsp; dengan personal hygiene organ reproduksi sedang dan dari 17 orang yang mengalami keputihan ringan ada 8 orang (72,7%) dengan personal hygiene organ reproduksi buruk.</p> <p>Saran disampaikan pada remaja putri khususnya siswi kelas X, XI, XII SMK N 1 Sumber setelah dilakukan penelitian tentang personal hygiene organ reproduksi dengan kejadian keputihan supaya mereka mengetahui bagaimana cara melakukan personal hygiene organ reproduksi yang benar.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1607 Bagaimanakah Pengkajian dan Pemberian Rehidrasi pada Anak Diare Akut di Rumah Sakit? 2017-11-14T10:50:40+00:00 Septi Wardani [email protected] Nurul Purborini [email protected] <p>Permasalahan yang muncul pada tatalaksana diare pada anak di rumah sakit di magelang adalah belum semua petugas kesehatan melakukan pengkajian diare, belum semua petugas melakukan penilaian derajad dehidrasi dan masih diberikannya cairan intravena pada semua anak diare yang dirawat di rumah sakit. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana pengkajian diare dan bagaimana pemberian rehidrasi pada anak diare akut di rumah sakit. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah perawat yang melakukan tatalaksana diare akut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara, dengan menggunakan instrument penilaian mutu pelayanan kesehatan anak bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama kabupaten/ kota. Analisis data dilakukan dengan pendekatan yang disarankan oleh Miles dan Huberman, 1984. Hasil yang didapatkan dari&nbsp; pengkajian diare yaitu, penilaian dehidrasi belum dilakukan dengan benar dan pengklasifikasian derajad dehidrasi belum dilaksanakan dengan tepat. Dari pemberian rehidrasi hasil yang didapatkan adalah bahwa rencana terapi rehidrasi belum sesuai dan monitoring pemberian rehidrasi sudah dilakukan.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1326 Estimasi Fungsi Intensitas Bersyarat Model Stress Release 2017-11-14T10:52:03+00:00 Indri Cahya Diena [email protected] Hasih Pratiwi [email protected] Muslich Muslich [email protected] <p>Model stress release merupakan model yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian gempa bumi. Model ini mempertimbangkan tekanan yang meningkat di suatu daerah dan tekanan yang dilepaskan saat terjadi gempa bumi pada periode tertentu. Probabilitas terjadinya gempa bumi dapat diketahui menggunakan model stress release melalui fungsi intensitas bersyarat. Fungsi intensitas bersyarat model stress release memiliki tiga parameter. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi fungsi intensitas bersyarat model strees release dan menerapkan pada data gempa bumi di Pulau Jawa periode Januari 1993 sampai Desember 2016. Estimasi fungsi intensitas bersyarat model stress release dilakukan&nbsp; dengan metode likelihood maksimum. &nbsp;Gempa bumi yang memiliki fungsi intensitas bersyarat tertinggi sering terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan laut selatan Pulau Jawa, sedangkan yang mengalami penurunan fungsi intensitas bersyarat yang cukup&nbsp; drastis sering terjadi di Jawa Barat, Selat Sunda, dan Banten.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1238 Standarisasi Kualitas Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk.) 2017-11-14T10:53:10+00:00 Rini Sulistyawati [email protected] Laela Hayu Nurani [email protected] Sholihatil Hidayati [email protected] Ahmad Mursyidi [email protected] Mustofa Mustofa [email protected] <p>Mutu dan kanfaat obat&nbsp; tradisional ditentukan oleh&nbsp; bahan baku yang digunakan. Kelor merupakan salah satu bahan baku utama obat tradisional sehingga perlu dilakukan standarisasi untuk meningkatkan mutu. Standarisasi fraksi etil asetat daun kelor (FEDK) meliputi penetapan parameter spesifik dan nonspesifik. Uji parameter spesifik meliputi organoleptis, penetapan kadar senyawa marker. Uji parameter non spesifik &nbsp;meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu total serta cemaran mikroba dan cemaran kapang khamir. &nbsp;Hasil standarisasi menunjukkan &nbsp;fraksi&nbsp; berbentuk&nbsp; kental, warna hijau kehitaman, bau khas kelor. Hasil pengukuran kadar kuersetin dengan metode spektrofotometri UV-Vis sebesar &nbsp;3,35% ±0,02. Nilai susut pengeringan 13,12±&nbsp;0,05, adapun kadar air sebesar&nbsp; 12,5% ±0,17, kadar abu total 4,8 ±,0,21, serta&nbsp; tidak terdapat cemaran mikroba maupun kapang khamir. Hasil standarisasi parameter spesifik dan non spesifik FEDK memenuhi persyaratan umum Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1316 Optimalisasi Self Monitoring Blood Glucose Pasien Diabetes Melitus dalam Melakukan Deteksi Episode Hipoglikemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Magelang 2017-11-14T10:54:23+00:00 Robiul Fitri [email protected] Sigit Priyanto [email protected] <p><strong>Latar belakang: </strong>Diabetes Melitus merupakan penyakit sillent Killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin. sehingga untuk mempertahankan glukosa darah yang stabil membutuhkan terapi insulin. Terapi insulin sering menimbulkan dampak berupa hipoglikemia yang disebabkan ketidakadekuatan pemberian insulin yang cenderung berlebihan atau bahkan terjadinya kegagalan mekanisme akibat proses penyakit DM yang telah berlangsung lama.<strong>Tujuan penelitian:</strong> Hubungan ketersediaan alat pengukur glukosa darah (glukometer) dengan kemampuan deteksi episode hipoglikemia. <strong>Metodologi penelitian:</strong> Metode penelitian meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, tempat penelitian dan waktu penelitian, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, etika penelitian dan analisa data. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross setional yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan dan selanjutnya menjelaskan suatu keadaan tersebut melalui pengumpulan datau pengukuran variabel korelasi yang terjadi pada objek penelitian secara simultan atau dalam wkatu yang bersamaan.<strong> Hasil Penelitian: </strong>hasil analisis uunivariat menjelsakan bahwa variabel usia menunjukkan rata-rata usi responden 62 tahun dan standar deviai 12,48 dengan Ci 95% yaitu 57,87-67,03, rata-rata durasi lamanya menderita diabetes melitus 5 tahun, dengan standar deviasi 3,03 dan rata-rata skor dalam menjawab kuesioner pengetahuan sebesar 12.30 dan rerata kemmapuan dalam deteksi hipoglikemia adalah 11,73. <strong>Kesimpulan: </strong>faktor-faktro yang berhubungan dengan kemmapuan deteksi episode hipoglikemia adalah pengetahuan, usia, lama mendertia diabetes.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Latar belakang: </strong>Diabetes Melitus merupakan penyakit sillent Killer yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin. sehingga untuk mempertahankan glukosa darah yang stabil membutuhkan terapi insulin. Terapi insulin sering menimbulkan dampak berupa hipoglikemia yang disebabkan ketidakadekuatan pemberian insulin yang cenderung berlebihan atau bahkan terjadinya kegagalan mekanisme akibat proses penyakit DM yang telah berlangsung lama.<strong>Tujuan penelitian:</strong> Hubungan ketersediaan alat pengukur glukosa darah (glukometer) dengan kemampuan deteksi episode hipoglikemia. <strong>Metodologi penelitian:</strong> Metode penelitian meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, tempat penelitian dan waktu penelitian, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, etika penelitian dan analisa data. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross setional yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan dan selanjutnya menjelaskan suatu keadaan tersebut melalui pengumpulan datau pengukuran variabel korelasi yang terjadi pada objek penelitian secara simultan atau dalam wkatu yang bersamaan.<strong> Hasil Penelitian: </strong>hasil analisis uunivariat menjelsakan bahwa variabel usia menunjukkan rata-rata usi responden 62 tahun dan standar deviai 12,48 dengan Ci 95% yaitu 57,87-67,03, rata-rata durasi lamanya menderita diabetes melitus 5 tahun, dengan standar deviasi 3,03 dan rata-rata skor dalam menjawab kuesioner pengetahuan sebesar 12.30 dan rerata kemmapuan dalam deteksi hipoglikemia adalah 11,73. <strong>Kesimpulan: </strong>faktor-faktro yang berhubungan dengan kemmapuan deteksi episode hipoglikemia adalah pengetahuan, usia, lama mendertia diabetes.</p> <p>&nbsp;</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1382 Terapi Relaksasi Autogenik Menurunkan Tekanan Darah dan Sakit Kepala pada Lansia Hipertensi di Daerah Rawan Bencana Merapi 2017-11-14T10:55:31+00:00 Priyo Priyo [email protected] Margono Margono [email protected] Nurul Hidayah [email protected] <p>Merapi merupakan salah satu gunung api di Indonesia yang bisa mengalami erupsi tiap 3-7 tahun. Merapi &nbsp;mempunyai daya rusak tinggi, merupakan gunung paling aktif dan terganas di Indonesia. Dampak &nbsp;lahar panas maupun dingin merapi &nbsp;sering&nbsp; menimbulkan trauma pasca bencana. Perilaku ini memicu meningkatnya penyakit hipertensi di masyarakat.&nbsp;&nbsp; Penderita hipertensi sering menunjukkan adanya peningkatan pada tekanan darah dan mengeluh sakit kepala yang dapat menggangu ketika mereka bekerja atau beraktifitas. Upaya untuk mengatasi naiknya tekanan darah dan sakit kepala, penderita sering membeli obat tanpa resep dokter. Padahal sebenarnya ada terapi yang aman, mudah dilakukan dan minimal efek sampingnya&nbsp; yaitu &nbsp;terapi relaksasi autogenik. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian <em>qu</em><em>asy experiment</em> dengan&nbsp; rancangan&nbsp; <em>t</em><em>wo group pre-post test design. </em>&nbsp;Jumlah &nbsp;sampel yang digunakan sebanyak 20 responden. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Perlakuan &nbsp;terapi relaksasi autogenik &nbsp;dilakukan 6 kali selama 3 minggu, yaitu sebanyak 2 kali per minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dan sakit kepala pada klien lansia hipertensi. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik setelah dilakukan intervensi relaksasi autogenik mengalami penurunan &nbsp;&nbsp;&nbsp;sebesar 39,85 MmHg dan pada tekanan diastolic terjadi penurunan sebesar 14,95 MmHg. &nbsp;Dari hasil analisis uji T dependent &nbsp;&nbsp;&nbsp;pada tekanan sistolik di peroleh P value 0,000 (P^ &lt;0,05), artinya ada perbedaan pengaruh tekanan sistolik setelah dilakukan intervensi. Pada uji Wilcoxon, pada tekanan darah diastolik diperoleh P value 0,001 (P ^ &lt;0,05), artinya ada perbedaan tekanan diastolik setelah diberikan intervensi relaksasi autogenik. Nilai rata-rata penurunan nyeri kepala sebesar 4,0. Hasil uji &nbsp;<em>dependent sample T Test</em>&nbsp; di peroleh P value 0,000 (P^ &lt;0,05), artinya ada perbedaan pengaruh nyeri kepala setelah dilakukan intervensi relaksasi autogenik. Tenaga kesehatan terutama perawat di masyarakat diharapkan dapat&nbsp; mengunakan terapi &nbsp;relaksasi autogenik pada penderita lansia&nbsp; hipertensi&nbsp; didaerah rawan bencana sebagai sebuah terapi alternatif</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1614 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Brokoli (Brassica oleracea L var italica) 2017-11-14T10:56:50+00:00 Heni Lutfiyati [email protected] Fitriana Yuliastuti [email protected] Imron Wahyu Hidayat [email protected] Prasojo Pribadi [email protected] Missya Putri Kurnia Pradani [email protected] <p>Pemanfaatan tanaman atau sayuran sebagai upaya untuk mencegah atau mengobati penyakit banyak dilakukan oleh masyarakat. Brokoli banyak digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus dengan cara merebus atau membuat menjadi jus brokoli. Selain itu dapat digunakan juga untuk menurunan kadar LDL dan mencegah terjadinya stres oksidatif pada jaringan, pembentukan ROS dan menurunkan ekspresi TNF alfa pada penderita Diabetes Mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui&nbsp; senyawa kimia aktif yang terdapat dalam brokoli (Brassica oleracea L var italica). Metode penelitian ini adalah eksperimental. Prosedur Penelitian ini yaitu pengumpulan bahan,determinasi tanaman, pembuatan simplisia,&nbsp; pembuatan ekstrak etanol dan skrining fitokimia. Skrining fitokimia bertujuan untuk mengetahui komponen dari ekstrak brokoli yang meliputi pengujian alkaloid, saponin, tanin flavonoid dan steroid.&nbsp;Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol brokoli (Brassica oleracea L var italica) mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin flavonoid dan steroid.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1406 Efektivitas Perlakuan Kombinatif Plasma Medis, Madu dan Pembalut Luka Berlubang Banyak untuk Penyembuhan Luka 2017-11-14T10:58:02+00:00 Eka Sakti Wahyuningtyas [email protected] Indri Kartika Putri [email protected] Nasruddin Nasruddin [email protected] <p>Di bidang manajemen perawatan luka, hingga kini telah berkembang banyak metode dan teknologi untuk mendukung penyembuhan luka, dari pemanfaatan bahan alam seperti madu sampai laser, namun demikian tidak ada satu pun metode dan teknologi tersebut yang mampu mengatasi semua masalah yang muncul dalam semua tahap penyembuhan, sehingga sangat penting adanya upaya untuk mengembangkan metode dan teknologi baru guna mengatasi kelemahan yang ada. Penelitian ini bermaksud untuk menguji efektivitas perlakuan kombinatif plasma medis, madu dan pembalut berlubang banyak (multiple holes dressing/MHD) untuk penyembuhan luka jenis akut full thickness pada mencit. Penelitian ini menggunakan 12 mencit Balb/C jantan dengan 24 luka akut yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan plasma dimana luka hanya dibalut dengan hydrocolloid dressing (C), kelompok perlakuan kombinatif plasma medis dengan MHD yang dilanjutkan dengan perlakuan hydrocolloid dressing (PH), kelompok kombinatif plasma medis dengan MHD yang dilanjutkan dengan perlakuan madu manuka (PM), dan &nbsp;kelompok kombinatif plasma medis dengan MHD yang dilanjutkan dengan perlakuan madu Indonesia (PI). Pada hari keempat sampai ketujuh, larutan madu dengan volume 0,1 ml diteteskan ke dalam MHD yang telah dilekatkan pada luka akut full-thickness setelah 2 menit pemberian perlakuan plasma medis pada luka. Penyembuhan luka dievaluasi secara makroskopis mulai hari ke-0 hingga hari ke-14 setelah pembuatan luka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada hari ke-6 dan ke-7, luas luka pada kelompok PM dan PI lebih kecil dari kelompok C, namun pada hari ke-11 sampai ke-14 luas luas luka pada PI lebih besar dari semua kelompok yang lain. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perlakuan kombinatif PM dan PI sama-sama efektif pada fase granulasi, tapi PI cenderung menghambat &nbsp;penyembuhan luka akut pada fase selanjutnya.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1149 Perbandingan Penggunaan Minyak Lavender dan Minyak Jahe pada Massage Punggung terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan 2017-11-14T10:59:16+00:00 Dwi Astuti [email protected] Supardi Supardi [email protected] Indah Puspitasari [email protected] <p>Persalinan merupakan suatu hal fisiologis bagi seluruh wanita. Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan.Terapi manual yang dimaksud adalah massage, merupakan metode non-farmalogik yaitu tanpa menggunakan obat-obatan, lebih aman, sederhana dan tidak menimbulkan efek samping serta mengacu kepada asuhan sayang ibu. Metode nonfarmakologi juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya, sehingga membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas minyak jahe dan minyak lavender pada masase punggung untuk menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif. Rancangan penelitian ini adalah analitik komparatif dengan desain quasi eksperimen dengan pendekatan&nbsp; <em>two&nbsp; group&nbsp; comparison pretest-postest&nbsp; design</em>, &nbsp;pendekatan waktu dengan prospektif, yaitu pengambilan data di mulai kala I fase aktif (pembukaan lebih dari 3 cm pada serviks) kemudian diobservasi sampai pembukaan lengkap ( 10 cm). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan nyeri persalinan antara sebelum dan setelah dilakukan massage punggung dengan minyak lavender dengan nilai (p 0,049 &lt;0.05), Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nyeri persalinan antara sebelum dan setelah dilakukan massage punggung dengan minyak jahe (p 0,082 &gt;0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan masih perlunya mensosialisasikan&nbsp;&nbsp; dan mengajarkan tehnik massage pada punggung dengan menggunakan aromaterapi lavender dan minyak jahe kepada ibu bersalin melalui kegiatan konseling, penyuluhan kesehatan maupun melalui pelatihan.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1212 Penggabungan dan Pemecahan Proses Poisson Independen 2017-11-14T11:00:32+00:00 Hanna Cahyaningtyas [email protected] Respatiwulan Respatiwulan [email protected] Pangadi Pangadi [email protected] <p>Proses Poisson adalah himpunan banyaknya kejadian yang terjadi pada interval &nbsp;waktu (0,t] yang memenuhi sifat stationary increment, independent increment, dan orderliness. Sifat dari proses Poisson independen yaitu penggabungan (superposition) dan pemecahan (thinning) proses Poisson. Penggabungan proses Poisson independen merupakan penjumlahan dari beberapa proses Poisson yang saling independen menjadi suatu proses Poisson tunggal. Sedangkan pemecahan proses Poisson independen merupakan penguraian suatu proses Poisson tunggal menjadi beberapa proses Poisson yang saling independen. Tujuan dari penelitian ini adalah menurunkan ulang sifat-sifat pada penggabungan dan pemecahan proses Poisson independen, serta menerapkannya pada contoh kasus. Bedasarkan hasil dan pembahasan didapatkan sifat dari penggabungan proses Poisson yang berhubungan dengan distribusi binomial, distribusi multinomial, dan waktu tunggu.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1237 Penerapan Model Regresi Ensemble Non-Hybrid pada Data Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah 2017-11-14T11:03:15+00:00 Cornelia Ardiana Savita [email protected] Sri Sulistijowati Handajani [email protected] Bowo Winarno [email protected] <p>Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan pada negara berkembang seperti Indonesia. Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi dan berada di posisi 13 dari 33 Provinsi di Indonesia. Kemiskinan di suatu wilayah dipengaruhi kedekatan wilayah di sekelilingnya sehingga digunakan model regresi spasial. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model regresi spasial ensemble pada data kemiskinan dengan pembobot persinggungan sisi-sudut di Provinsi Jawa Tengah. Model regresi spasial ensemble digunakan karena dapat mengurangi keragaman serta memberikan peningkatan akurasi pada model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi spasial yang digunakan adalah model regresi spasial eror. Karena hanya efek ketergantungan spasial eror yang memenuhi sehingga teknik ensemble yang digunakan adalah teknik ensemble non-hybrid. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh model regresi spasial eror ensemble untuk persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah dengan faktor yang mempengaruhi adalah rumah tangga yang menggunakan jamban sendiri (X<sub>8</sub>), rumah tangga yang pernah membeli beras miskin (X<sub>9</sub>), dan laju pertumbuhan penduduk (X<sub>10</sub>).</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1250 Pengujian Sifat Fisika dan Sifat Kimia Formulasi Pasta Gigi Gambir dengan Pemanis Alami Daun Stevia 2017-12-16T02:06:18+00:00 Auna Mahdalin [email protected] Elis Widarsih [email protected] Kun Harismah [email protected] <p>stevia leaves (Stevia rebaudiana) are used as a non-caloric sweetener in the world. Unprocessed high-tech stevia powder is perfectly safe to use, calorie free and has a sweetness level 200-300 more sweeter than cane sugar. Stevia is a natural sucrose that contains with a very high nutritional value that is beneficial for oral health. Stevia and gambir are beneficial for oral health and eliminate the causes of tooth decay and gingivitis. Stevia leaf extract was taken by maceration extraction method with 5 days storage. The stevia volume used for each formulation was 0 ml, 0.5 ml, 1 ml, and 1.25 ml. Gambir (Uncaria gambir roxb.) Used for each formulation of 0 grams, 0.5 grams, 1 gram, and 1.25 grams. Testing has been done for toothpaste formulation are organoleptic test, physics test includes : homogeneity test and spreading test, and chemical tests that is pH test. Tests of toothpaste for 3 weeks resulted in homogeneous toothpaste in the first and second weeks but were less homogenous in the third week. Stevia leaf extract showed good results observed organoleptically. PH produced during 3 weeks is qualify in the SNI (Standar Nasional Indonesia )while the formulation spread is qualify too when applied to the toothbrush.</p> <p><strong><br> </strong></p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1354 Profil Pelepasan Antikanker kombinasi Doksorubisin dan Analog Kurkumin dari Nanopartikel Kitosan 2017-11-14T11:06:04+00:00 Anita Sukmawati [email protected] Muhammad Da'i [email protected] Fardha Zulinar [email protected] Armetha Hanik [email protected] <p>Sistem penghantaran obat menggunakan enkapsulasi obat dalam matrik polimer dapat digunakan untuk menghantarkan obat antikanker kombinasi doksorubisin dan PGV-1, suatu analog kurkumin yang memiliki aktivitas antikanker. Kitosan digunakan dalam penelitian ini sebagai matrik dalam pembuatan nanopartikel yang mengandung kombinasi doksorubisin dan PGV-1 (DOX-PGV-1). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui&nbsp; profil pelepasan obat dari nanopartikel dengan berbagai variasi onsentrasi kitosan. Nanopartikel kitosan dibuat dengan&nbsp; konesentrasi kitosan 0.025, 0.05 dan 0.1% &nbsp;b/v dalam formulasi menggunakan metode gelasi ionic. Profil pelepasan DOX-PGV-1 dievaluasi dengan metode dialysis pada medium dapar fosfat+0.5% tween 80 dan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV. . Profil pelepasan DOX-PGV-1 dari nanopartikel kitosan mengikuti model orde 0 dan Higuchi. Laju pelepasan obat yang paling lambat terdapat pada nanopartikel dengan konsentrasi kitosan 0.05%.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1430 Pengaruh Pemberian Brain Gym terhadap Peningkatan Koordinasi Gerak pada Lansia di Posyandu Lansia Lestari Idaman Pulosari Jaten Karanganyar 2017-11-14T15:14:13+00:00 Wijianto Wijianto [email protected] Rina Sri Widayati [email protected] Gina Shinta Rosdiana [email protected] <p><strong>Pendahuluan : </strong>Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Lanjut usia (lansia) adalah suatu proses tumbuh kembang, pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik dan sosial secara bertahap. Kemunduran fisik yang dialami lansia diantaranya yaitu penurunan fungsi otak kecil yang mengakibatkan terganggunya fungsi koordinasi gerak tubuh pada lansia. latihan untuk dapat mencegah terjadinya penurunan koordinasi gerak yang progesif pada lansia, yaitu dengan <em>Brain Gym</em>. <strong>Tujuan : </strong>Mengetahui pengaruh <em>Brain Gym </em>terhadap peningkatan koordinasi gerak pada lansia. <strong>Metode :</strong>Penelitian ini menggunakan metode <em>Quasi E</em><em>ksperimen</em> dengan desain <em>Pre</em> <em>test-post</em> <em>test one group design</em><em>. </em>Pengambilan sampel dengan <em>Simple Random Sampling</em> dengan jumlah sampel 33 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar absensi dan formulir pemeriksaan koordinasi <em>equilibrium</em>. Analisa data menggunakan <em>Saphiro Wilk </em>dan <em>Paired Sample T-test</em><em>. </em><strong>Hasil : </strong>Hasil <em>Paired Sample T-test</em> menunjukan ada pengaruh <em>Brain Gym </em>terhadap peningkatan koordinasi gerak pada lansia dengan nilai signifikasi 0,001 (P &lt; 0,05). <strong>Kesimpulan :</strong> Ada pengaruh pemberian <em>Brain Gym </em>terhadap peningkatan koordinasi gerak pada lansia.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1457 Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di BPM Sri Lumintu 2017-11-14T15:15:03+00:00 Melati Artika Wulansari [email protected] Erika Adya Laksita Yudha [email protected] <p><strong><em><span style="text-decoration: underline;">Latar Belakang</span></em></strong><strong><em> :</em></strong><em> Salah satu hambatan pemenuhan nutrisi yang sering terjadi di masyarakat adalah adanya pantang makan setelah melahirkan. Padahal setelah melahirkan seorang wanita memerlukan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kembali seluruh alat genetalianya. </em><em>Data menunjukkan banyak ibu yang melakukan pantang makanan pada masa nifas, di Indonesia dari 5.123.764 ibu nifas sebanyak 4.206.437 ibu nifas (80%) mempunyai kebiasaan pantang makan, seperti tidak makan ikan, telur, sayur dan makanan pedas. </em><em>Di Jawa Tengah dari 21.403 ibu nifas, sebesar 81,5% melakukan pantang makan. Data lain menunjukkan sebanyak 36.025 (80%) dari jumlah ibu nifas melakukan pantang makan (Dinkes Jateng, 2010).</em></p> <p><em>Berdasarkan dari hasil wawancara di BPM Sri Lumintu Surakarta sejumlah 5 orang ibu nifas diperoleh data bahwa semua tidak mengerti tentang pantang makanan selama nifas. </em></p> <p><strong><em><span style="text-decoration: underline;">Tujuan Penelitian</span></em></strong><strong><em> : </em></strong><em>&nbsp;Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pantang makanan selama masa nifas di BPM Sri Lumintu Surakarta. </em></p> <p><strong><em><span style="text-decoration: underline;">Metode Penelitian</span></em></strong><strong><em> :</em></strong> <em>Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif murni atau survey. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di BPM Sri Lumintu sejumlah 30 responden. Pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup, cara pengukuran langsung dengan menyebarkan kuesioner pada responden</em><em>. </em></p> <p><strong><em><span style="text-decoration: underline;">Hasil Penelitian</span></em></strong><strong><em>:</em></strong> <em>pengetahuan ibu tentang makanan pantangan selama nifas yaitu responden berpegetahuan baik 6 orang (20%), cukup 15 orang&nbsp; (50%) dan kurang 9 orang (30%). </em><em>Responden bersikap negatif 6 orang (20%), positif 24 orang (80%).</em></p> <p><strong><em><span style="text-decoration: underline;">Kesimpulan :</span></em></strong><em> Pengetahuan tentang pantang makanan selama nifas mayoritas mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50,0%). </em><em>Sikap ibu nifas mayoritas mempunyai sikap positif 24 orang (80,0%).</em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/763 Ekstrak Temulawak untuk Antidepresan 2017-11-14T14:15:42+00:00 Kholifatun Putri Asiyah [email protected] Ridho Panggah Prasetyo [email protected] Panji Yuda [email protected] Lilik Kurniaty [email protected] Aprilia Yunita [email protected] Widarika Santi Hapsari [email protected] <div class="page" title="Page 1"> <div class="section"> <div class="section" style="background-color: rgb(94.900000%, 94.900000%, 94.900000%);"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p><span style="font-size: 12.000000pt; font-family: 'Times New Roman,Italic';">Temulawak extract contain chemical compound starch protein by 29-30 percent, curcumin one to two percent and essential oils between 6 to 10 percent. Curcumin serves as an an anti- inflammatory that plays an important role int the pathophysiology of depressive diseases. Antidepressant effect test is performed on male white rats divided into 5 treament groups. The first group is given aquadest as a negative control, Second group was given amitriptilin as a positive control, third group was given the extract of temulawak with dose 245 mg/KgBB, four group was given the extract of temulawak with dose 490 mg/KgBB and five group was given the extract of temulawak with dose 245 mg/KgBB then the mice in the swim to create stress Immobility time dengan metode forced swim test. This study aims to examine the benefits of temulawak as an antidepressant drug </span></p> </div> </div> </div> </div> </div> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/765 Gel “Madam” Ekstrak Daun “Adam Hawa” (Rhoe discolor) sebagai Gel Antiinflamasi 2017-11-14T14:16:44+00:00 Jeni Eri Viana [email protected] Zulfatahta Hidayat [email protected] Tati Isminarti [email protected] Mariska Dwiastuti [email protected] Umaimatun Nakhil [email protected] Elmiawati Latifah [email protected] <p>Daun adam hawa mengandung zat antosianin yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan ekstraksi perkolasi. Setelah gel adam hawa jadi dilanjutkan dengan melakukan evaluasi sediaan gel yang meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji ph, dan uji daya lekat. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa gel adam hawa secara keseluruhan sudah baik berdasarkan indikator evaluasi ph, indikator daya lekat dan indikator organoleptis tetapi perlu penyempurnaan formulasi untuk indikator daya sebar. Selanjutnya akan dilakukan tahap induksi inflamasi dan menguji aktivitas antiinflamasi pada hewan uji. Pemberian gel dari ekstrak daun adam hawa diberikan dengan dosis 5%, 10%, dan 15%, dan diberikan gel natrium diklofenak sebagai kontrol positif. Sedangkan pada kelompok kontrol negatif tidak diberikan perlakuan apapun.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/767 Sabun Cair "Granat Putih" (Punica Granatum) sebagai Obat Keputihan 2017-11-14T14:18:16+00:00 Ayu Meida Handayani [email protected] Fatma Zaenur Rochmah [email protected] Riska Anita Firdaus [email protected] Sutiara Prihatining Tyas [email protected] Sella Septiana [email protected] Herma Fanani Agusta [email protected] <p>Organ intim wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan. Karena letaknya tersembunyi dan tertutup, vagina memerlukan suasana kering. Kondisi lembab akan mengundang berkembang biaknya jamur dan patogen. Ini adalah salah satu penyebab keputihan. Candida albicans merupakan flora normal selaput mukosa saluran pernafasan, saluran pencernaan dan genitalia wanita. Namun jamur ini diketahui merupakan spesies candida yang paling berbahaya. Kulit buah delima <em>(Punica granatum)</em> memiliki khasiat sebagai antifungi karna kandungan senyawa tannin yang cukup tinggi. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi (pemanasan). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas antifungi ekstrak kulit buah delima. Uji aktivitas antifungi dilakuka dengan metode sumuran, yaitu melubangi dengan cork borrer media Sabouraund Dextrose Agar. Berdasarkan penelitian tersebut, formula F0c dengan merupakan formula yang paling baik dan memenuhi persyaratan sabun cair antikeputihan.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/837 Inovasi Salep Ekstrak COBEK (Cocor Bebek) sebagai Obat Bisul 2017-11-14T14:19:30+00:00 Rani Okta Friliana [email protected] Heni Lutfiyati [email protected] Aribah Syauqi [email protected] Anisa Fitri [email protected] Rizki Setyo Dwipasari [email protected] Zulda Sarah Kusumawati [email protected] <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) yang dibuat sediaan salep sebagai obat bisul. Sehingga dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai pemanfaatan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dalam pengobatan dan sebagai pengayaan wawasan karena selama ini daun cocor bebek hanya digunakan sebagai tanaman hias. Kalanchoe pinnata kaya akan kandungan alkaloid, triterpen, glikosida, flavonoid, steroid dan lipid sedangkan pada daunnya mengandung senyawa kimia yang disebut bufadienolides yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Metode penelitian ini adalah penelitian ekperimental yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi faktor pengganggu. Hasil penelitian menunjukan rata-rata zona hambat tiap perlakuan yaitu untuk kontrol positif (disk Amoxicillin) 3,30cm, kontrol negatif (Aquadest) 0,26 cm, salep 1% 0,67cm, salep 5% 1,06cm, dan salep 10% 2,1cm. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan program SPSS 24.0 dengan Uji One-Way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk mengetahui besarnya perbedaan antar kelompok. Dari hasil uji Post Hoc Tukey HSD diperoleh hasil bahwa salep 5% dan 10% memiliki efek penyembuhan, sedangkan salep 10% dibandingkan&nbsp;dengan kontrol positif tidak berbeda signifikan namun diameter zona hambat kontrol positif lebih luas dibanding salep 10%. Kesimpulan salep ekstrak daun cocor bebek dengan konsentrasi 5% dan 10% mempunyai aktifitas untuk penyembuhan bisul dan keduanya mempunyai aktifitas penyembuhan yang sebanding.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/981 Pengaruh Metode SPEOS Terhadap Produksi Asi pada Ibu Post Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang Tahun 2017 2017-11-14T14:20:21+00:00 Dewi Permita Sari [email protected] Heni Setyowati Esti Rahayu [email protected] Rohmayanti Rohmayanti [email protected] <p><em>Background: Infant mortality rate (IMR) in Indonesia is still quite high. The cause of infant mortality is the lack of giving breast milk to infant. One of the efforts to increase the breast milk production with SPEOS method. Objectives: To know the effect of SPEOS method on breast milk production on the post-cesarean mother at RSUD Kota Magelang in the year of 2017. Method: The research design used was Quasi Experiment with one group pre-post test control group. The sampling technique was consecutive sampling with 38 respondents of the post-cesarean mother. </em><em>The SPEOS method was done 30 minutes/day for 3 days.</em> <em>Result: analysis result for breast milk production before and after treatment got p value: 0,000. It means that there was a difference between before and after treatment while the result of measurement of intervention group and control group got p value: 0,004 meaning there was a significant difference between intervention group and control group. Conclusion: There was an influence of SPEOS method to breast milk production on post-cesarean mother at RSUD Tidar Kota Magelang</em></p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/983 Determinan Kematian Bayi di Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2017 2017-11-14T14:21:39+00:00 Affan Salis [email protected] Heni Setyowati Esti Rahayu [email protected] Kartika Wijayanti [email protected] <p>Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). AKB di Kabupaten Megelang setiap tahun mengalami peningkatan meskipun program pemerintah untuk menurunkan AKB sudah dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan AKB di Kabupaten Magelang. &nbsp;<strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui faktor risiko dari ibu, bayi dan pelayanan kesehatan dengan kematian bayi di Wilayah Kabupaten Magelang. <strong>Metode: </strong>metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan desain studi <em>case control.</em> Populasi sebanyak 147 kasus kematian bayi, sampel yang digunakan sebesar 46 kelompok kasus dan 46 kelompok kontrol dengan menggunakan teknik <em>proportional random sampling. </em>Alat pengumpulan data menggunakan catatan maternal, buku KIA dan kuisioner. Uji statistik yang digunakan yaitu uji <em>Chi Square. </em><strong>Hasil: </strong>ada hubungan yang signifikan antara faktor risiko dari Ibu (status gizi ibu, riwayat persalinan, usia ibu, jarak kehamilan, pemberian ASI eksklusif), faktor risiko dari bayi (berat badan lahir, prematur, nilai APGAR, pemberian imunisasi, penyakit yang menyertai bayi), faktor risiko dari pelayanan kesehatan yaitu lokasi pelayanan kesehatan dengan kejadian kematian bayi. <strong>Simpulan: </strong>faktor risiko dari ibu dan bayi dengan komplikasi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kematian bayi sehingga perlu mengoptimalkan pelayanan PONED dan PONEK yang sudah ada dan meningkatkan penyuluhan tentang faktor yang berhubungan dengan AKB.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/991 Praktik Pemberian Asi Eksklusif pada Karyawan Pabrik Rokok di Wilayah Kabupaten Kudus 2017-11-14T14:22:25+00:00 Ika Tristanti [email protected] <p><em>Breast milk is the best food for babies. Breast milk should be exclusively given during the first six months of infant life and continued until the baby is two years old. Working will reduce the time together between mother and baby so that will affect the implementation of exclusive breastfeeding if working mothers can not do lactation management properly. Most of the mothers in Kudus District work as employees, especially in the tobacco companies. Mother works from 06:00 am to 01:00 pm and leave the baby under the care of grandmother or neighbors. The purpose of this study is to know the practice of exclusive breastfeeding on Cigarette Factory Employees in Kudus District. The design of this study is qualitative. The informants are ten mothers of babies 0-6 months . The sampling method&nbsp; use&nbsp; purposive sampling . The data collection use in depth interview.The results of this study are :&nbsp; all the informants cannot give the breastmilk to their babies, they just give partially brestfeeding. All the informants had a positive opinion about breastfeeding. The informants knowledge about breastfeeding and milking technique were very poor.They cannot practice milking technique properly. The availability of milking facilities in company was very lack. The company’s efforts to socialize breastfeeding for employees mother were very lack because most of them never have been informed about exclusivw breastfeeding from the company</em>.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1024 Studi Diskriptif Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV/AIDS dengan Kesediaan Mengikuti VCT di Kabupaten Pati 2017-11-21T09:44:29+00:00 Siti Niamah [email protected] Yuli Irnawati [email protected] <p>Penularan HIV/ AIDS akan terjadi bila ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Cara penularnnya meliputi hubungan seksual, melalui transfer darah, penggunaan alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV dan penularan HIV dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya. Untuk mengetahui seseorang tertular HIV dapat diketahui melalui layanan Voluntary Counselling, and Testing (VCT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT serta kesediaan mengikuti VCT. Semakin banyak ibu hamil yang berkunjung di VCT untuk tes HIV semakin tinggi upaya deteksi dini, pengobatan, dukungan dan perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA) sehingga penularan HIV/AIDS dapat dicegah dan peningkatan kualitas hidup bagi ODHA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey yang pendekatannya menggunakan cross sectional. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat. sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 ibu hamil di kabupaten Pati. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Hasil penelitian sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 29 orang (48.3%) dan sebagian besar ibu hamil bersedia mengikuti pelayanan VCT sebanyak 41 orang (68.3%).</p> 2017-09-04T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1026 Pengaruh Sarapan Pagi Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN Gisikdrono 01 Semarang 2017-11-14T14:24:08+00:00 Sri Hartini Mardi Asih [email protected] Asti Nuraeni [email protected] Ratnasari Ratnasari [email protected] Diah Ayu Istiqomah [email protected] <p>Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Di Indonesia permasalahan kesehatan yang masih banyak adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita), karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk. Salah satu cara untuk memperoleh status kesehatan dan gizi yang baik yaitu dengan membiasakan sarapan pagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sarapan pagi dengan status gizi pada anak usia sekolah di SDN Gisikdrono 01 Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan <em>cross-sectional</em>. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 82 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>simple random sampling</em>. Uji statistik yang digunakan adalah uji <em>Fisher </em>untuk mengetahui pengaruh sarapan pagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarapan pagi berpengaruh terhadap status gizi anak usia sekolah dengan <em>p value </em>0,004. Kesimpulan bahwa sarapan pagi berpengaruh terhadap status gizi anak usia sekolah. Sehingga bagi orang tua disarankan untuk membuat jadwal yang ketat agar anak tidak melewatkan sarapan pagi</p> 2017-09-04T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1028 Analisis Deskriptif Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas di Desa Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang 2017-11-14T14:24:47+00:00 Puji Hastuti [email protected] Irfana Tri Wijayanti [email protected] <p>Pemberian ASI pada bayi diharapkan mampu untuk mewujudkan pencapaian target <em>Sustainable Development Goals</em> (SDGs) ke-3 target ke-2 yaitu pada tahun 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita hingga 12 per 1.000 Kelahiran Hidup.Kelancaran produksi ASI dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, frekuensi pemberian ASI, berat bayi saat lahir, usia kehamilan saat bayi lahir, usia ibu dan paritas, stres dan penyakit akut, IMD, keberadaan perokok, konsumsi alkohol, perawatan payudara, penggunaan alat kontrasepsi, dan status gizi. &nbsp;Metode Penelitian menggunakan Deskriptif Kuantitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemenuhan nutrisi, tingkat kecemasan dan pengeluaran ASI pada masa nifas Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian: Pemenuhan nutrisi pada ibu nifas di desa Sumber kategori tercukupi 53,3% dan 46,7% tidak tercukupi.kKecemasan ibu kategori cemas sedang 56,7% dan 43,3% cemas ringan. Kelancaran pengeluaran ASI 53,3% lancar dan 46,7% ASI tidak lancar</p> 2017-09-08T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1043 Supported Condition for Baby Blues Mothers after Postpartum in Surakarta 2017-11-14T14:25:48+00:00 Kusuma Estu Werdani [email protected] Harini Nur Anggraeni [email protected] <p><em>Approximately 60% of maternal deaths due to labor and 50% of deaths occur during the puerperium within the first 24 hours after delivery. Almost 50-70% of women in Indonesia after giving birth experience baby blues. Maternal mortality rate in Puskesmas Pajang by 2015 there are 2 cases per 100,000 live births. Baby blues are psychological problems that occur during the puerperium. The incidence of baby blues in postpartum mothers tends to be higher and needs to get serious attention. Husband support and maternal participation in maternal support groups can help reduce the risk of baby blues both primiparous and multi parent mother. The purpose of this study was to analyze the correlation between husbands support, parity, and participation in Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu) with baby blues among postpartum mother in Puskesmas Pajang Surakarta in 2017. The type of this research is observational analytic with cross sectional approach. The population in this study were 63 postpartum mothers in May-June with a sample size of 60 peoples. The analysis used chi-square. The result of the statistical test shows that there is a correlation between husband support (p = 0,000) and no correlation between parity (p = 0,972), the participation of KP-Ibu (p = 0,089) with baby blues event in postpartum mother in Puskesmas Pajang Surakarta</em></p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1052 Pemanfaatan Mocaf (Modified Cassava Flour) dengan Sagu (Metroxylon Sago Rottb) Terhadap Sifat Elongasi dan Daya Terima Mie Basah 2017-11-14T14:26:39+00:00 Raga Malida Putri [email protected] Pramudya Kurnia [email protected] <p><strong>Pendahuluan : </strong>Mie merupakan makanan yang banyak digemari berbagai kalangan masyarakat dari mulai anak-anak hingga dewasa. Mie pada umumnya terbuat dari tepung terigu, dengan mempertimbangkan nilai gizi dan upaya pemanfaatan pangan lokal maka tepung sagu dan tepung mocaf dapat dijadikan bahan baku pembuatan mie basah. Pembuatan mie basah tepung sagu dan tepung mocaf akan mempengaruhi elongasi dan daya terima.</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung sagu dan tepung mocaf terhadap elongasi dan daya terima mie basah.</p> <p><strong>Metode Penelitian : </strong>Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap menggunakan 3 perlakuan (65%:35%, 75%:25%, 85%:15%). Analisis statistik pada elongasi dan daya terima menggunakan uji one way anova dengan taraf signifikansi p &lt;0,05 dan bila terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji duncan.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan bahwa elongasi mie basah dipengaruhi oleh formulasi tepung mocaf dan tepung sagu. Formulasi tepung mocaf dan tepung sagu 85%:15% dan 75%:25%&nbsp; memberikan elongasi tertinggi. Mie basah dengan formulasi 85%:15% merupakan mie paling disukai panelis.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Terdapat pengaruh formulasi tepung mocaf dan tepung sagu dalam pembuatan mie basah terdapat elongasi dan daya terima.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1053 Pengaruh Pemberian Jus Kulit Delima Terhadap Kadar Kolesterol Total di UPT Puskesmas Gondosari Kabupaten Kudus 2016 2017-11-14T14:27:30+00:00 Umi Faridah [email protected] Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum [email protected] Sulistyo Prayitno [email protected] <p>Latar belakang: Berdasarkan data dari WHO prevalensi penyakit hiperkolesterollemia tahun 2003-2004 ada 5,5 % pada tahun&nbsp; 2008-2009&nbsp; mencapai 19,4%. dan angka kematian mencapai 4,4 juta jiwa. Peningkatan kolesterol total dalam darah&gt;240 mg/dl disebut sebagai hiperkolesterolemia. Melalui penelitian sebelumnya bahwa faktor yang mempengaruhi dalam peningkatan kadar kolesterol total antara lain usia, berat badan, aktifitas fisik, setres, keturunan. Upaya untuk menurunkan kadar koesterol yang sering dilakukan salah satunya dilakukan dengan cara mengkonsumsi jus kulit delima. Kulit delima mengandung beberapa bahan aktif dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian juskulit delima terhadap penurunan kadar kolesterol di UPT Puskesmas Gondosari. Metode: Jenis penelitian pre experimental design atau quasi eksperimen dengan teknik pre test-post test with control group, sampel 22 orang yang kadar kolesterol &gt; 200 mg/dl, yang di bagi menjadi 2 kelompok, kelompok control tidak diberikan juskulit delima, kelompok intervensi diberikan jus kulit delima selama 1 minggu. Uji statistic dengan uji paired t-test. Hasil :Pada pemberian&nbsp; jus kulit delima 25 g selama 1 minggu (7 hari) menyebabkan penurunan kadar kolesterol&nbsp; secara bermakna (p&lt;0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima,yang berarti ada pengaruh pemberian jus kulit delima terhadap penurunan kadar kolesterol</p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1054 Sibling Rivalry pada Anak Usia Todler 2017-11-14T14:28:25+00:00 Indanah Indanah [email protected] Dewi Hartinah [email protected] <p>Perkembangan merupakan proses unik yang dilalui oleh semua anak,&nbsp; termasuk anak usia toddler. Pada tahap anak usia Todler, keberadaan saudara kandung menjadi pengalaman yang unik. Persaingan yang terjadi dengan keberadaan saudara kandung atau yang biasa di sebut dengan sibling rivalry, terkadang membuat anak merasa kehilangan perhatian dan kasih saying dari orang tua. Reaksi anak terhadap keberadaan saudara sebagai anggota keluarga baru dipengaruhi oleh banyak factor antara lain jenis kelamin, jumlah saudara, urutan kelahiran, perbedaan usia anak serta pengetahuan orang tua tentang cara menghadapi respon anak terhadap kehadiaran saudara barunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan respon sibling rivalry pada anak usia toddler di PAUD Wilayah Desa Demaan Kecamatan Kudus Kota&nbsp; Kabupaten Kudus Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.&nbsp; Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 1-3 tahun&nbsp; di PAUD Wilayah Desa Demaan Kecamatan Kudus Kota Kabupaten Kudus dan berjumlah 55 anak. Penelitian ini menggunakan total sampling sehingga semua populasi menjadi responden penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara factor anak yang terdiri dari jenis kelamin, jumlah saudara, urutan kelahiran, jarak kelahiran dengan respon sibling rivalry, dan &nbsp;dengan nilai p value masing masing&nbsp; &lt;0,05. Sedangkan pada factor orang tua ( pola asuh dan pengetahuan orang tua juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p value masing masing p value menunjukkan&nbsp; &lt; 0,05 yaitu 0,035 san 0,002. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, baik factor anak maupun factor orangtua berhubungan dengan respon sibling rivalry pada anak usia toddler</p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1188 Hubungan antara Penyakit Gout dengan Jenis Kelamin dan Umur pada Lansia 2017-11-14T14:29:08+00:00 Sulastri Sulastri [email protected] Siti Sarifah [email protected] Ida Untari [email protected] <p>Penyakit Gout merupakan penyakit akibat penimbunan purin dalam darah. Penyebab dari penyakit ini salah satunya pola makan yang salah dimana banyak mengkonsumsi protein baik hewani maupun nabati. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara penyakit gout dengan jenis kelamin dan umur pada lansia yang tinggal di Panti Wredha.&nbsp; Metode penelitian berupa korelasi dengan populasi lansia yang berada di Panti Wredha Darma Bakti Surakarta sejumlah 14 orang dengan teknik purposive sampling. Instrumen berupa alat ukur cepat asam urat, lembar observasi dan check list. Analisa menggunakan uji korelasi Kendall Tau pada sisnifikan 5%. Hasil penelitian Umur pada penghuni Panti Wreda terdiri dari pra lansia (&lt; 60 tahun ) sebesar 2 (14,29%) dan lansia (lebih dan sama dengan 60 tahun) sebesar 12 (85,71). Lansia dengan penyakit gout laki-laki sebesar 4 (28,6%) dan perempuan 10 (71,4%). Hasil uji korelasi didapatkan&nbsp; tidak ada hubungan antara penyakit gout dengan jenis kelamin dengan nilai p: 0,569 maupun umur dengan nilai p: 0,435</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1195 Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI dengan Edukasi Gizi melalui Booklet 2017-11-14T14:29:52+00:00 Dewi Marfuah [email protected] Indah Kurniawati [email protected] <p><em>Inadequate&nbsp;&nbsp;&nbsp; food&nbsp; &nbsp;intake,&nbsp; &nbsp;during&nbsp; &nbsp;mothers&nbsp;&nbsp;&nbsp; knowledge&nbsp;&nbsp; &nbsp;of&nbsp; &nbsp;food complement of breast milk and&nbsp; disease &nbsp;weaning &nbsp;period &nbsp;may &nbsp;cause &nbsp;child &nbsp;growth &nbsp;impairment. Mothers &nbsp;knowledge &nbsp;and &nbsp;behavior &nbsp;have &nbsp;a&nbsp; great &nbsp;important &nbsp;role &nbsp;on &nbsp;children &nbsp;food intake &nbsp;because &nbsp;a&nbsp; good &nbsp;knowledge &nbsp;of &nbsp;food complement of breast milk may &nbsp;result &nbsp;in providing &nbsp;good menu for children.&nbsp; Effort to improve knowledge &nbsp;can be conducted through information giving. Giving nutrition education&nbsp; once a month during posyandu may improve mothers knowledge on about food complement of breast milk. The aim of this study to determine &nbsp;the improvement &nbsp;their skil on making&nbsp; &nbsp;of mothers knowledge about food complement of breast milk after receiving nutrition education&nbsp; by booklet.&nbsp;</em><em>This is a quasi &nbsp;experiment &nbsp;study &nbsp;with&nbsp; &nbsp;one group &nbsp;pretest &nbsp;post test design. The population was all mother who have children in age 6-24 months at Posyandu Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. The samples were 31 respon dents using purposive sampling.&nbsp;</em><em>Kolmogorof smirnov &nbsp;test was &nbsp;undertaken &nbsp;to determine &nbsp;the normality &nbsp;of the data, &nbsp;and&nbsp; paired t-test was used to acces the difference.&nbsp;</em><em>This study &nbsp;showed &nbsp;that before &nbsp;receiving &nbsp;nutrition education&nbsp; by booklet &nbsp;61,3% of &nbsp;the participants&nbsp; &nbsp;had &nbsp;poor &nbsp;knowledge&nbsp; &nbsp;of &nbsp;food complement of breast milk.&nbsp; &nbsp;After &nbsp;receiving nutrition education by &nbsp;booklet,&nbsp; &nbsp;45,2%&nbsp; &nbsp;of &nbsp;the&nbsp;&nbsp; participants&nbsp; &nbsp;had&nbsp; &nbsp;a &nbsp;enough &nbsp;knowledge&nbsp; &nbsp;of food complement of breast milk.&nbsp;</em><em>This study showed that there was enhancement of mothers by knowledge&nbsp; &nbsp;about food complement of breast milk receiving &nbsp;nutrition education by &nbsp;booklet &nbsp;in &nbsp;Posyandu Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.</em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1231 Penerapan Model Epidemic Type Aftershock Sequence (ETAS) pada Data Gempa Bumi di Sumatra 2017-11-14T14:30:41+00:00 Lia Sulistya Rini [email protected] Hasih Pratiwi [email protected] Santoso Budi Wiyono [email protected] <p>Proses stokastik merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika yang dapat digunakan untuk memprediksi atau menjelaskan fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Proses titik merupakan bagian dari proses stokastik dan merupakan subjek utama dalam statistik seismologi. Pada kejadian gempa bumi, sebuah gempa besar biasanya diikuti gempa lainnya atau gempa susulan. Model epidemic type aftershock sequence (ETAS) merupakan&nbsp; model pada proses titik yang mempertimbangkan keterkaitan gempa satu dengan yang lainnya. Model ETAS dinyatakan dengan&nbsp; fungsi intensitas bersyarat yang berguna untuk mengetahui peluang kemunculan terjadinya gempa bumi. Tujuan penelitian ini adalah membahas model ETAS dan menerapkannya&nbsp; pada data gempa bumi di Sumatra. Hasil dari penelitian ini yaitu model ETAS terbentuk dari fungsi intensitas bersyarat yang memiliki 5 parameter dan mempertimbangkan variabel waktu serta magnitudo. Dengan metode estimasi likelihood maksimum diperoleh estimasi parameter model ETAS data gempa bumi di Sumatra.&nbsp; Hasil estimasi parameter tersebut yaitu laju kegempaan dasar sebesar 0.0291, produktivitas gempa susulan sebesar 0.2240, efisiensi gempa bumi dengan magnitudo tertentu menghasilkan gempa susulan sebesar 2.4417, skala waktu laju peluruhan gempa susulan sebesar 0.0199, dan laju peluruhan gempa susulan sebesar 0.9930.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1284 Media Alternatif Pertumbuhan Miselium Bibit F2 Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dan Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) Dengan Batang Jagung dan Batang Pisang 2017-11-14T14:31:30+00:00 Najihul Imtihanah Mumtazah [email protected] Nuriana Nuriana [email protected] Suparti Suparti [email protected] <p>Kualitas bibit F2 menentukan kuantitas dan kualitas produksi jamur tiram dan jamur merang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan misellium bibit F2 jamur tiram dan jamur merang pada media batang Jagung dan batang pisang. Jenis penelitian yang digunakan berupa eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 jenis media: M1 (Batang pisang 100 g), M2 (batang jagung 100 g). Faktor 2 bibit F1 : J1 (bibit F1 jamur tiram), J2 (bibit F1 jamur merang). Parameter yang diukur adalah panjang, penyebaran dan ketebalan pertumbuhan misellium. Data diuji dengan analisa deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, panjang, penyebaran, dan ketebalan misellium pada media batang pisang yaitu 8,9 cm, penyebaran rapat sangat tebal, dan tumbuh lebat sedangkan pertumbuhan misellium pada media batang jagung pada jamur tiram yaitu dengan panjang 8,3 cm, dengan penyebaran tebal merata dan ketebalan rapat sangat tebal, sedangkan pada jamur merang dengan media batang jagung, panjang 8.1 cm dengan penyebaran tebal meratadan ketebalan rapat sangat tebal dan media paling lambat pertumbuhan miselium adalah pada media batang pisang jamur merang yaitu dengan panjang 4,0 cm dengan penyebaran rapat dan ketebalan tipis merata.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1308 Skrining Aktivitas Antibakteri Beberapa Ekstrak Tanaman terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus 2017-11-14T14:32:26+00:00 Ratna Yuliani [email protected] Muhammad Nur Prasetyo [email protected] Sternatami Liberitera [email protected] <p>Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan masalah serius dalam pengobatan infeksi sebab bakteri telah resisten terhadap beberapa antibiotik. Agen antibakteri yang dapat melawan MRSA sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri beberapa ekstrak tanaman terhadap MRSA dan mengetahui senyawa aktif dari ekstrak dengan aktivitas antibakteri tertinggi. Serbuk kering daun kemangi (Ocimum sanctum), daun sirih (Piper betle), daun pepaya (Carica papaya), bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), kayu secang (Caesalpinia sappan), biji pala (Myristica fragrans), dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri ekstrak dilakukan dengan metode difusi disk menggunakan 1 mg ekstrak/disk. Senyawa aktif antibakteri dalam ekstrak yang paling poten ditentukan dengan bioautografi. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak dapat menghambat pertumbuhan MRSA. Ekstrak bunga cengkeh mempunyai aktivitas anti-MRSA tertinggi dengan senyawa aktif antibakteri eugenol</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1344 Pola Asuh Orang Tua terhadap Kejadian ECC (Early Childhood Caries) pada Anak Usia 3-5 Di Kelurahan Purwosari Kota Surakarta 2017-11-14T14:33:11+00:00 Morita Sari [email protected] Yuyud Yudhatama [email protected] <p><strong><em>Latar Belakang:</em></strong><em> ECC (Early Childhood Caries) adalah karies yang mengenai permukaan halus gigi decidui pada anak berusia kurang dari 6 tahun. Kejadian ECC masih menjadi suatu permasalahan yang belum terpecahkan etiologinya sampai saat ini. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kasus ECC sangat dipengaruhi oleh kebiasaan seorang anak dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Kebiasaan anak menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut sangat dipengaruhi&nbsp; pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua yang berpengaruh adalah diet makanan, kebiasaan meminum susu sebelum tidur, kebiasaan menggosok gigi, dan kunjungan ke dokter gigi secara teratur. Pola asuh orang tua sangat tergantung pada pendidikan,&nbsp; penghasilan dan wilayah dari orang tersebut tinggal.&nbsp;<strong>Tujuan Penelitian: </strong><em>Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian ECC pada anak usia 3-5 tahun di Kelurahan Purwosari Kota Surakarta.&nbsp;<strong>Metode Penelitian: </strong><em>Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional analitik dengan cross sectional study design dan menggunakan survey sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel yaitu 101 responden dengan metode pengambilan sampel non probability sampling dan teknik pengambilan sampel yaitu ramdom sampling methode. Responden yang dipilih adalah orang tua dari anak-anak yang berusia 3-5 tahun yang tinggal dan bersekolah di wilayah Kelurahan Purwosari Kota Surakarta. Analisis dengan uji Chi-Square dan Multinomial Logistic Regression. Pola asuh responden dapat diketahui melalui kuisioner, sedangkan untuk mengetahui terdapat ECC atau pun tidak pada anak dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi.&nbsp;<strong>Hasil: </strong><em>61 anak mengalami ECC dan 40 anak tidak mengalami ECC. Uji Chi-Square dan Multinomial Logistic Regression menunjukkan subvariabel frekuensi orang tua memberikan makanan manis, frekuensi orang tua memberikan susu, dan frekuensi orang tua menuntun untuk berkumur memliki nilai p-value &lt;0,05.&nbsp;Kesimpulan: Frekuensi orang tua memberikan makanan manis, frekuensi orang tua memberikan susu, dan frekuensi orang tua menuntun untuk berkumur memiliki pengaruh terhadap terjadinya&nbsp;ECC pada anak-anak yang berusia dibawah 3-5 tahun di Kelurahan Purwosari Kota Surakarta.</em></em></em></em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1363 Pengaruh KB IUD Pasca Salin (Intracaesarian IUD) Terhadap Proses Involusi Uteri Pada Ibu Nifas 2018-02-22T03:37:38+00:00 Endang Wahyuningsih [email protected] Endang Sawitri [email protected] <p>Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas penduduk. Program ini dapat terwujud dengan cara mengendalikan kelahiran yang ditempuh melalui penggunaan kontrasepsi. Program KB memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah ibu nifas. Program pemerintah dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak kelahiran. Angka kelahiran di Indonesia masih tinggi dan kira-kira 15% dari seluruh wanita hamil mengalami komplikasi dalam persalinan.</p> <p>Tujuan penelitian mengetahui Pengaruh KB IUD Pasca Salin <em>(</em><em>Intracaesarian IUD</em><em>)</em> terhadap Proses Involusi Uteri pada Ibu Nifas. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik korelasional. menggunakan pendekatan <em>case-control</em> dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol. yang menjadi kelompok&nbsp; kasus yaitu ibu <em>post section caesarea</em>&nbsp; akseptor KB <em>Intracaesarian IUD</em>, sedangkan yang menjadi kelompok kontrol yaitu ibu <em>post section caesarea</em> yang tidak menjadi akseptor KB <em>Intracaesarian IUD.</em></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil Pelaksanaan KB Pasca Salin (Intracaesarian IUD) pada kelompok eksperimen sebanyak 29 responden (50%) dan kelompok kontrol sebanyak 29 responden (50%). pengukuran involusi uteri dari 29 responden kelompok eksperimen pada hari pertama sebagian besar mengalami percepatan proses involusi uteri yaitu 21 responden (74,2%) dan pada hari ketiga sebagian besar mengalami perlambatan proses involusi uteri yaitu 18 responden (62,1%). Sedangkan dari 29 responden kelompok kontrol pada hari pertama sebagian besar proses involusi uterinya normal yaitu 15 responden (51,7%). Dan pada hari ketiga sebagian besar mengalami perlambatan proses involusi uteri yaitu 22 responden (75,9%). Ada pengaruh KB Intracaesarian IUD terhadap involusi uteri pada ibu nifas.&nbsp;</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1369 Pengaruh Volume Gridbox pada Docking Senyawa dalam Stelechocarpus Burahol terhadap Protein Homolog Antiinflamasi TRPV1 2017-11-14T14:38:47+00:00 Broto Santoso [email protected] <p>Penentuan pusat massa dan volume gridbox docking yang tepat mendekatkan hasil prediksi dengan aktivitas biologis sesungguhnya. Hal ini menjadi mudah untuk protein yang telah tersedia dalam database. Teknik homologi dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ketiadaan protein target. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh perubahan volume gridbox terhadap hasil docking dan mendapatkan senyawa dengan nilai binding affinity terbaik terhadap protein homolog antiinflamasi jalur transient receptor potential cation channel subfamily V member 1 (TRPV1). Urutan FASTA protein TRPV1 pada manusia digunakan untuk skrining protein homolognya termasuk ligan yang direkomendasikan (native-like) oleh COACH. Protein homolog TRPV1 diperoleh dari i-TASSER server. Penapisan binding site pocket protein telah dilakukan menggunakan DoGSiteScorer. Protein dan ligan dilakukan preparasi agar dapat digunakan dengan idock. Pusat massa ligan native-like digunakan sebagai pusat dari gridbox untuk proses docking dengan variasi volume 14-30kÅ. Analisis hasil docking dilakukan terhadap nilai dari idock-Score, RF-Score (keduanya mewakili afinitas ikatan ligan-protein), konformasi 3D ligan hasil docking, dan interaksi ligan-protein). Konformasi ligan hasil docking dipengaruhi oleh fleksibilitas struktur kimia ligan dan volume gridbox perhitungan. Senyawa 4 dan 14 dari total 15 ligan memiliki nilai idock- dan RF-Score terbaik dibandingkan native-like, senyawa 6o8. Terdapat 8 ligan dengan idock-Score lebih rendah dari native-like yang sama. Hal terbalik didapatkan bahwa tidak ada satu pun ligan yang mempunyai kedua nilai Score lebih baik dibandingkan senyawa 6ue. Senyawa native-like atau ligan dengan tingkat fleksibilitas tinggi memiliki kemampuan berinteraksi dengan binding site pocket lebih besar dengan variasi konformasi interaksi lebih banyak. Nilai afinitas ikatannya pun ditentukan oleh volume gridbox yang digunakan dalam docking.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1389 Efektifitas Hipnoterapi dan Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Puskesmas Magelang Selatan Tahun 2017 2017-11-14T14:39:39+00:00 Maya Shella Asmara [email protected] Heny Setyowati Esti Rahayu [email protected] Kartika Wijayanti [email protected] <p><strong><em>Background : </em></strong><em>Anxiety for pregnant woman is one of the risk factor of complication in pregnancy, because anxiety or stress can be bad for the mother and fetus. One of the efforts to overcome anxiety for pregnant woman is by giving hypnotherapy and music classic therapy. <strong>Objective : </strong>To know the effectivity of hypnotherapy and music classic therapy for anxiety of high risk pregnant woman pregnant woman at Puskesmas Magelang Selatan. <strong>Methods : </strong>The methods used in this research was quasi experiment with used </em><em>two group pretest and posttest, non-equivalent control group design</em><em>. Hypnotherapy and music classic therapy were give as many as 8 times during 2 weeks with duration of 15 minutes. Samples used were as many as 40 respondents in a sample using proportional random sampling technique. The anxiety of high risk pregnant woman was measured by using questionnaire. The statistical test used was wilcoxon test for measured before and after anxiety and the statistical Kolmogorov Smirnov test with significant level of p=0.013 (p=&lt;0.05). <strong>Results : </strong>The Diferrences anxiety after hypnotherapy and musik classic therapy with a p value = 0.013 (p=&lt;0.05). <strong>Conclusion : </strong>There was a significant difference of anxiety after hypnotherapy and music classic therapy. Hypnoteraphy was more effective in lowering than music classic therapy. </em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1399 Efektivitas Relaksasi Otot Progresif dan Massage Kaki dengan Pemberian Essential Oil Kenanga dalam Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia 2017-11-14T14:40:17+00:00 Wahyuni Wahyuni [email protected] Enik Suhariyanti [email protected] Sigit Priyanto [email protected] <p>Proses penuaan terjadi secara alami dengan konsekuensi timbulnya masalah fisik, mental, dan sosial. Salah satu masalah fisik yang biasanya terjadi pada lansia adalah meningkatnya tekanan darah atau Hipertensi. Terapi nonfarmakologis yang digunakan diantaranya relaksasi otot progresif dan massage kaki dengan essential oil kenanga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan relaksasi otot progresif dan massage kaki dengan pemberian essential oil kenanga dalam menurunkan tekanan darah tinggi/Hipertensi pada lansia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan desain penelitian two group pre post test design, yaitu terdiri dari dua kelompok intervensi, satu kelompok diberikan intervensi relaksasi otot progresif dengan pemberian essential oil kenanga dan satu kelompok diberikan intervensi massage kaki dengan pemberian essential oil kenanga. Hasil uji Dependent t-Test kelompok relaksasi otot progresif didapatkan nilai p=0,000 (a&lt;0,05) dan pada kelompok massage kaki didapatkan hasil nilai p=0,000 (a&lt;0,05), sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan relaksasi otot progresif dan massage kaki dengan pemberian essential oil kenanga. Perbedaan kedua kelompok ditandai dengan hasil rata-rata penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok relaksasi otot progresif nilai mean yaitu 5,92 mmHg, kelompok massage kaki nilai mean yaitu 9,2 mmHg dengan nilai signifikan p=0,000 (a&lt;0,05). Relaksasi otot progresif dan massage kaki dengan pemberian essential oil kenanga efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia namun teknik massage kaki lebih efektif dibandingkan dengan relaksasi otot progresif.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1429 Pengaruh Pemberian Terapi Jus Buah Tomat terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer Stage 1 di Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan 2017-11-14T14:40:58+00:00 Wahyuni Wahyuni [email protected] Ferti Estri Suryani [email protected] <p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: Penyakit tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis penyakit pembunuh paling dahsyat didunia saat ini. Hipertensi tidak menunjukkan gejala namun berpotensi menimbulkan berbagai penyakit diorgan pembuluh darah. Hipertensi menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal jantung,serangan jantung dan kerusakan ginjal. <strong>Tujuan Penelitian:</strong> Menganalisa perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan jus tomat. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiental dengan pendekatan kuantitatif dengan bentuk one group pre test – post test design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2017 di Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Subyek penelitian Penderita Hipertensi Primer Stage 1 sejumlah 20 orang. Diberikan terapi jus tomat dengan dosis 150 gr tomat tanpa tambahan apapun yang dihaluskan dengan blender, diberikan selama 7 hari. Data dikumpulkan melalui observasi tekanan darah. Analisis bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon. <strong>Hasil: </strong>Rata – rata tekanan darah responden sebelum dilakukan intervensi yaitu sistole 147,10 mmHG dan diastole 87,20 mmHg. Rata – rata tekanan darah setelah dilakukan intervensi terapi jus buah tomat sistole menjadi 140, 50 mmHg dan diastole 87,20 mmHg. Analisa bivariat menunjukkan hasil p: 0,011 (p &lt; 0,05<strong>). Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh &nbsp;penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi primer stage 1 setelah diberikan terapi jus buah tomat.</em></p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1432 Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan 2017-11-14T14:41:43+00:00 Anna Uswatun Qoyyimah [email protected] Wiwin Rohmawati [email protected] <p>Akseptor implant di Jawa Tengah sebanyak 71.838 peserta (9,78%) dan Klaten 19.865 peserta (12%). Sedikitnya akseptor implant dikarenakan adanya efek samping yaitu kenaikan berat badan sehingga menimbulkan keengganan WUS menggunakan kontrasepsi implant. Hasil studi pendahuluan dengan 10 responden didapatkan 6 responden mengalami kenaikan berat badan dengan lama penggunaan 2-3 tahun dan sebanyak 4 responden berat badannya stabil atau tidak mengalami kenaikan dengan lama penggunaan 3-6 bulan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi implant dengan kenaikan berat badan di wilayah kerja Puseksmas Juwiring Klaten. Metode penelitian yang digunakan adalah&nbsp; deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang menggunakan kontrasepsi implant. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Total sampling sebanyak 48 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh lama pemakaian kontrasepsi implant sebagian besar adalah &gt;1 tahun sebesar 60,4% dan 58,3% responden mengalami kenaikan berat badan sedangkan p value 0,015 (p&lt;0,05). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi implant dengan kenaikan berat badan di wilayah kerja Puskesmas Juwiring. Saran bagi responden menjaga pola hidup yang tepat yaitu mengurangi porsi makan, tidak makan dengan berlebihan dan tidak terburu-buru, serta lebih aktif untuk melakukan aktifitas fisik.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1461 Pengaruh PMO dan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Obat TB Paru di Puskesmas Sempor 1 Kebumen 2017-11-14T14:42:35+00:00 Isma Yuniar [email protected] Sarwono Sarwono [email protected] Sri Astuti [email protected] <p>TB adalah masalah kesehatan dimana Indonesia scukup memberikan kontribusi ke tingkat dunia. Dibuktikan dengan saat ini berada pada peringkat empat dengan beban TB tertinggi dunia, yaitu setelah China, India, dan Afrika Selatan. Per tahun 2012 angka prevalensi TB adalah 730.000/tahun atau berarti menjadi 83 kasus baru per jam dan angka kematian akibat TB sebesar 67.000 orang/tahun atau 8 kematian akibat TB perjam. Berdasarkan data dinas kesehatan kebumen 2016, keteraturan minum obat tidak terlepas oleh faktor tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung pasien TB Paru untuk menjalankan pengobatannya dengan baik. Selain itu faktor peran PMO juga berperan penting dalam keteraturan minum obat TB Paru, kelanjutan berobat pasien di perlukan PMO (Djitowiyono &amp; Jamil, 2008).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh peran PMO dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional dengan teknik analisa bivariate chi square. Hasil penelitian Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor PMO dengan Kepatuhan Minum obat TB di Daerah Wilayah Puskesmas Sempor 1 Kebumen dengan nilai pv=0,004 &lt; 0,05. Dan Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor dukungan keluarga dengan Kepatuhan Minum obat TB di Daerah Wilayah Puskesmas Sempor 1 Kebumen dengan nilai pv = 0,000 &lt; 0,05.</p> 2017-09-08T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1485 Analisa Proximat dan Uji Coba Rasa Produk Fortifikasi Bubuk Daun Kelor (Moringa Oleifera) dalam Susu Kedelai 2017-11-14T14:43:55+00:00 Milatun Khanifah [email protected] Nur Chabibah [email protected] Pujiati Setyaningsih [email protected] <p>Masalah gizi yang dialami oleh Indonesia adalah masih tingginya angka malnutrisi terutama pada balita. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian PMT (Pemberian makanan tambahan) pada balita. Tujuan penelitian ini adalh membuat produk makanan&nbsp; tambahan yang berupa susu kedelai yang telah difortifikasi&nbsp; dengan bubuk daun kelor (Moringa Oleifera), kemudian dinalisa kandungan zat gizinya dan dilakukan uji coba rasa. Design penelitian ini adalah experimental. Susu kedelai tanpa fortifikasi daun kelor digunakan sebagai kontrol (A). Susu kedelai dengan fortifikasi bubuk daun kelor&nbsp; sebanyak 0,32 mg dan 0,64 mg dalam 100 cc susu kedelai masing-masing sebagai sample (B dan C). Hasil penelitian ini menunjukkan formula produk yang memiliki nilai gizi paling tinggi&nbsp; adalah formula pada sampel C. Namun hasil uji coba rasa pada sampel C hanya 50% yang menyatakan suka, dan 46% menyatakan rasa tidak enak, sedangkan pada sampel B 82,3% menyatakan suka dan 88,24% menyatakan rasa enak.&nbsp;&nbsp; Pada sampel B, hasil analiss proximate &nbsp;menunjukkan bahwa kadar air 90,10%, kadar abu 0,29%, kadar lemak 1,71%, kadar protein 1,95%, kadar serat kasar 0,24%, kadar kalori 45,74%, kadar kalsium 119,48 ppm, kadar Zn 2,28ppm. Kesimpulan produk&nbsp; fortifikasi susu kedelai yang lebih direkomendasikan untuk balita adalah formula B yaitu 100cc susu kedelai dengan fortifikasi 0,32mg bubuk daun kelor.</p> 2017-09-08T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1542 Karakterisasi Kandungan Zat Gizi Bekatul Pada Berbagai Varietas Beras Di Surakarta 2017-11-14T14:44:42+00:00 Dodik Luthfianto [email protected] Retno Dwi Noviyanti [email protected] Indah Kurniawati [email protected] <p>Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses penggilingan gabah menjadi beras yang berasal dari kulit ari padi-padian. Selama ini penggunaan bekatul masih terbatas hanya sebagai pakan ternak. Bekatul kaya kandungan zat gizi yang dapat berperan dalam bahan baku industri pangan. Kandungan gizi bekatul beras (Rice bran) yang diperoleh pada penyosohan antara lain protein, lemak, karbohidrat, dan mineral-mineral lainnya dan merupakan sumber serat pangan (Dietary fiber) yang sangat baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan nilai gizi pada&nbsp; bekatul dari 3 varietas padi dominan di daerah surakarta. Sampel penelitian diperoleh dari kebun benih diperoleh dari Balai Benih&nbsp; Tanaman Pangan Jawa Tengah Kebun Benih Padi Tegalgondo. Sampel yang di gunakan dari Varietas&nbsp; IR 64, Situbagendit dan Wainampu. Masing-masing&nbsp; sampel dianalisis Proksimat dan kadar serat. Hasil penelitian menunjukan kandungan serat tertinggi (27,55%) pada bekatul varietas Situbagendit. Untuk uji proksimat kandungan protein, tertinggi adalah 16,27% pada bekatul varietas IR 64, karbohidrat tertinggi (58,69%) pada bekatul varietas Situbagendit, kandungan lemak tertinggi (5,59%) pada bekatul varietas Situbagendit , dan kandungan mineral (15,02%) tertinggi pada bekatul varietas Situbagendit</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1543 The Determinant Factor and Risk of Adolescent Pregnancy In Southern Magelang District 2017 2017-11-14T14:45:35+00:00 Heni Setyowati Esti Rahayu [email protected] Septiyati Purwandari [email protected] Kartika Wijayanti [email protected] <p>Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesiamasih tinggimenduduki urutan kedua di ASEAN. Salah satu penyebab AKI adalah terlalu muda usia ibu melahirkan atau terjadi kehamilan di usia remaja. Kehamilan remaja merupakan kehamilan beresiko dan menimbulkan masalah kesehatan pada ibu maupun bayi. Tujuan penelitian: mengidentifikasi dan memetakan faktor penyebab dan resiko kehamilan remaja. Metodologi penelitian:.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross setional. Sampel penelitian ini ibu hamil di Kecamatan Magelang Selatan berjumlah 66 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-squre. Hasil penelitian:.Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kehamilan remaja (p=0,048)..Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu responden dengan kehamilan remaja (p=0,000). Terdapat hubungan antara penghasilan orang tua dengan kehamilan remaja (p=0,027). Resiko ataukomplikasidari kehamilan remaja adalah status gizi yang diukur dari lingkar lengan atas (LILA) (p=;0,013;OR=3,532). Kehamilan remaja menimbulkan anemia yang diukur dari kadar hemoglobin (Hb) (p=0,04;OR=3,625). Kesimpulan:Faktor determinan terjadinyabkehamilan remaja adalah tingkat pendidikan,tingkat pendidikan ibu dan penghasilan orang tua..Resiko yang munculakibat kehamilan remaja adalah status gizikurang dan anemia.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1578 Hubungan Asupan Fe Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Anemia Di SMK 2 Muhammadiyah Sukoharjo dan SMA N 1 Nguter 2017-12-20T11:41:58+00:00 Arum Sari [email protected] Eti Poncorini Pamungkasari [email protected] Yulia Lanti Retno Dewi [email protected] <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan asupan Fe dengan kejadian Anemia di SMA N 1 Nguter dan SMK 2 Muhammdiyah Sukoharjo. Anak usia SMA/SMK &nbsp;merupakan masa terjadinya pubertas yang ditandai dengan menstruasi pada remaja putri, banyaknya darah yang keluar dari dalam tubuh apabila tidak diikuti dengan asupan zat gizi terutama zat besi (Fe) yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi (Fe) yang ditandai adanya penurunan kadar zat besi (Fe) dalam darah. Kadar Hb menentukan terjadi tidaknya anemia. Penelitian ini menggunakan Rancangan penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel 72 siswi yang dipilih secara proportional random sampling dari seluruh siswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data asupan zat gizi diperoleh dengan wawancara menggunakan SQ-FFQ sedangkan data kejadian anemia diperoleh menggunakan HemoCue. Data dianalisis dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian Sebanyak 100% subyek menderita anemia. Subyek memiliki tingkat asupan&nbsp; zat besi di bawah AKG. Hasil bivariat menunjukkan bahwa nilai ρ value asupan zat besi dengan kejadian anemia adalah ρ=0,04; r=0,306. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1587 Identifikasi Kandungan Fitokimia dan Angka Lempeng Total (ALT) Ektrak Daun Landep (Barleria prioritis L.) 2017-11-14T14:47:13+00:00 Fitriana Yuliastuti [email protected] Heni Lutfiyati [email protected] Puspita Septie Dianita [email protected] Widarika Santi Hapsari [email protected] Missya Putri Kurnia Pradani [email protected] <p>Tumbuhan Landep (Barleria prioris L) banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dan sudah digunakan secara empiris oleh banyak orang di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahu kandungan fitokimia dari daun landep (Barleria prioritis L) dan Uji Angka Lempeng Total Bakteri. Metode Kuantitatif untuk rendimen dan Uji Angka Lempeng Total Bakteri. Kualitatif deskriptif untuk hasil uji fitokimia. Hasil penelitian dari ektrak kental dari simplisia kering 1,1 kg didapatkan rendemen 52,92 g ekstrak etanol (4,8% dari berat kering). Hasil uji fitokimia ekstrak etanol 96% daun landep (Barleria prioritis L) setelah dianalisis menunjukkan bahwa sampel ekstrak mengandung steroid, Flavonoid, tanin, saponin dan Alkaloid pereaksi (Mayer). Hasil uji Angka Lempeng Total didapatkan hasil jumlah bakteri &lt; 10 CFU/ mL.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1597 Efektifitas Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk Menurunkan Tingkat Stress Pasca Bencana pada Warga Pasca Erupsi Merapi Tahun 2010 2017-11-14T14:47:58+00:00 Retna Tri Astuti [email protected] Muhammad Khoirul Amin [email protected] Nurul Purborini [email protected] <p><span lang="IN" style="margin: 0px; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 11pt;">Bencana merupakan kejadian yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dapat disebabkan oleh faktor alam dan/atau non alam, sehingga timbul korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Penyitas bencana memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis. Masalah ini dapat terjadi karena terbatasanya sumber-sumber dukungan sosial, material, dan personal. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui efektifitas terapi SEFT dalam menurunkan tingkat Post Traumatic Stress Disorder pada warga pasca erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini menggunakan </span><span style="margin: 0px; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 11pt;">one group pretest posttest design. </span><span lang="IN" style="margin: 0px; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 11pt;">Analisa data menggunakan paired t-test.</span><span style="margin: 0px; font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 11pt;"> Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi SEFT mampu menurukan tingkat PTSD pada korban dampak erupsi merapi pada tahun 2010.</span></p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1612 Dosis Streptozotocyn Mempengaruhi Mortalitas Mencit Balb-C Dalam Proses Induksi Hewan Model Diabetes Mellitus 2017-11-14T14:48:53+00:00 Sodiq Kamal [email protected] Margono Margono [email protected] Nurul Hidayah [email protected] Rohmayanti Rohmayanti [email protected] Heni Luthfiyati [email protected] <p>Diabetes mellitus memberikan dampak&nbsp; yang &nbsp;merugikan bagi tubuh dengan berbagai komplikasi yang muncul. Mengkaji tentang diabetes mellitus menjadi suatu hal yang strategis dalam upaya kesehatan. Keberadaan hewan model diabetes sangat penting untuk kajian diabetes. Namun kematian hewan model menjadi ancaman bagi kelangsungan riset yang sedang dijalankan. Tujuan artikel ini adalah mengkaji&nbsp; pengaruh dosis Streptozotocyn (STZ) terhadap mortalitas atau kematian mencit Balb-C sebagai hewan model diabetes mellitus. Metode yang digunakan adalah dengan menginduksi mencit dengan Nicotinamide 15 menit sebelum diberikan STZ (dosis 120, 150, dan 180 mg/KgBB). Kemudian diamati status kesehatan mencit. Hasilnya Mortalitas terjadi didominasi pada mencit yang mendapat STZ dengan dosis 180 mg/KgBB. Kesimpulannya&nbsp; adalah dosis STZ berpengaruh terhadap mortalitas mencit model diabetes mellitus (P value 0,000).</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1616 Pendapat Perempuan tentang Dampak Merokok dan Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Magelang 2017-11-14T14:49:48+00:00 Sri Margowati [email protected] Eny Zuhriyah [email protected] <p>Merokok dan dampak merokok mengakibatkan banyak kerugian bagi manusia. Kerugian&nbsp; fisik dalam bentuk penurunan derajat kesehatan sangat jelas sebab merokok menimbulkan berbagai macam penyakit. WHO mensinyalir jumlah kematian yang terkait dengan tembakau diproyeksikan meningkat dari 6 juta orang setiap tahun menjadi 8 juta setiap tahun pada 2030, lebih dari 80 persen kematian terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Upaya dilakukan bagi penurunan dampak negatif merokok, melalui kawasan tanpa rokok (KTR) Tujuan penelitian untuk mengetahui pendapat perempuan tentang dampak negatif rokok dan&nbsp; dukungannya terhadap KTR. Desain penelitian berupa survey dengan menggunakan menggunakan <em>proportional random samplin</em><em>g </em>berdasarkan jumlah penduduk perempuan di wilayah tersebut. Sebanyak 315 responden pada masing-masing wilayah kerja&nbsp; &nbsp;Puskesmas yang berada dalam 7 wilayah kecamatan yaitu kota Mungkid, Muntilan 1, Muntilan 2, Kecamatan Mungkid, Mertoyudan1, Mertoyudan 2 dan Salaman 1.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan terhadap dampak merokok dalam kategori sangat tinggi (69.2%), sedangkan dukungan terhadap kawasan tanpa rokok dalam kategori rendah (69.2%). Analisis uji beda Kruskal Wallis menunjukkan dari ke 7 wilayah kerja Puskesmas menunjukkan bahwa perbedaan responden terhadap pengetahuan menunjukkan p&lt;000 menggambarkan bahwa masing-masing wilayah kerja puskesmas terdapat perbedaan yang signifikan untuk pengetahuan. Respon terhadap kawasan tanpa rokok (KTR) didasarkan pada tempat dimana orang diperbolehkan merokok. dikategorikan dalam tingkatan rendah sampai sangat tinggi menunjukkan bahwa sebanyak 149 (47.3%) responden dalam kategori rendah. Berdasarkan uji beda terhadap kawasan tanpa rokok didapatkan p&lt;0,05 yang bermakna bahwa wilayah kerja puskesmas tidak berbeda dalam.menunjukkan respon terhadap KTR. Analisis korelasi terhadap tingat pengetahuan dan respon terhadap KTR menunjukkan p&gt;0.05 bermakna bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan yang dimilki dengan repon terhadap KTR. Analisis fenomenologi Alfred Schutz&nbsp; menjelaskan bahwa Pengalaman perempuan dan pendapat tentang merokok sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang pernah dialaminya, posisi subordinat mengakibatkan perempuan menerima dampak negatif merokok yang merugikan kesehatannya.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1375 Model Linked Stress Release pada Data Gempa Bumi di Pulau Sumatra 2017-11-14T15:09:19+00:00 Ismiyati Khusnul Khotimah [email protected] Hasih Pratiwi [email protected] Dewi Retno Sari Saputro [email protected] <p>Teori elastic rebound menjelaskan tentang model stress release dimana besarnya tekanan meningkat secara deterministik dan berkurang secara stokastik sebagai akibat dari gempa bumi. Pada analisis data gempa bumi, suatu wilayah memiliki interaksi dengan wilayah lainnya. Perpindahan tekanan dan interaksi antar wilayah belum dapat dipertimbangkan dalam model stress release. Dalam artikel ini, model stress release dikontruksi dalam model linked stress release dengan mempertimbangkan interaksi antar wilayah. aModel linked stress release dapat dinyatakan melalui fungsi intensitas bersyarat bergantung pada akumulasi tekanan yang dilepaskan saat terjadi gempa bumi dalam subwilayah j selama periode waktu t.&nbsp; Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi fungsi intensitas bersyarat model linked stress release dan menerapkan pada data gempa bumi. Penelitian ini menggunakan data gempa bumi di Pulau Sumatra periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2016. Metode estimasi likelihood maksimum digunakan untuk memperoleh hasil estimasi fungsi intensitas bersyarat model linked stress release pada data gempa bumi di Pulau Sumatra.&nbsp; Hasil penelitiannya yaitu &nbsp;intensitas gempa bumi Pulau Sumatra pada wilayah bagian utara relatif lebih tinggi dibanding dengan wilayah bagian selatan.</p> 2017-09-07T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1059 Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Pola Makan Terhadap Status Gizi Remaja di Kelurahan Purwosari Laweyan Surakarta 2017-11-16T13:43:59+00:00 Retno Dewi Noviyanti [email protected] Dewi Marfuah [email protected] <p>Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini terjadi perubahan secara fisik, fisiologis dan psikososial. Masa remaja rentan mengalami masalah gizi. Permasalahan gizi yang sering terjadi adalah kurang gizi dan pola makan yang salah. Disamping itu kelompok ini berada pada fase pertumbuhan yang pesat (Growth Spurt) sehingga dibutuhkan zat gizi yang relatif lebih besar jumlahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi, aktifitas fisik dan pola makan terhadap status gizi remaja. Metode penelitian ini menggunakan metode cross sectional, teknik sampling menggunakan simple random sampling. Data pengetahuan gizi, aktifitas fisik dan pola makan diperoleh dari hasil wawancara yang mengacu pada kuesioner, sedangkan status gizi (IMT/U) diperoleh dari pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak digital dan tinggi badan menggunakan mikrotoa. Analisis data menggunakan Spearman Rho untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi dan aktifitas fisik terhadap status gizi dan Chi Square untuk menganalisis hubungan pola makan terhadap status gizi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pengetahuan gizi sebesar 76.5±12.88, aktifitas fisik sebesar 1.36±0.07, IMT/U sebesar -0.16±1.34 dan sebagian besar pola makan remaja termasuk kurang baik sebesar 64%. Hasil analisis hubungan pengetahuan gizi terhadap status gizi remaja (p=0.147), aktifitas fisik terhadap status gizi remaja (p=0.115) dan pola makan terhadap status gizi remaja (p=0.078. Kesimpulan tidak ada hubungan pengetahuan&nbsp; gizi, aktifitas fisik dan pola makan terhadap status gisi remaja di Kelurahan Purwosari Laweyan Surakarta.</p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1065 Carbohydrate Counting untuk Penderita Diabetes Mellitus 2017-11-16T13:46:29+00:00 Sukesih Sukesih [email protected] Heny Siswanti [email protected] <p>Diabetes&nbsp; Mellitus&nbsp; (DM)&nbsp; merupakan&nbsp; penyakit&nbsp; menahun&nbsp; yang memerlukan&nbsp; penanganan&nbsp; medis, edukasi&nbsp; self&nbsp; management&nbsp; serta&nbsp; dukungan secara berkelanjutan untuk mencegah&nbsp; terjadinya komplikasi baik akut maupun kronis.&nbsp; (ADA,&nbsp; 2012).&nbsp; Berdasarkan laporan International Diabetes Federation tahun 2015, jumlah populasi yang terkena diabetes di Indonesia mencapai 9,1 juta orang dan 53%&nbsp; penderita&nbsp; diabetes tidak&nbsp; menyadari&nbsp; dirinya&nbsp; terkena diabetes. Sebelumnya pada tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat ke-10 untuk kasus diabetes tertinggi di dunia dengan jumlah penderita 7,2 juta jiwa dan&nbsp; naik&nbsp; pada&nbsp; tahun&nbsp; 2013&nbsp; menjadi&nbsp;&nbsp; peringkat&nbsp; ke-7&nbsp; dengan&nbsp; jumlah&nbsp; penderita sebanyak&nbsp; 8,5&nbsp; juta&nbsp; jiwa.&nbsp; Tahun&nbsp; 2014,&nbsp; Indonesia&nbsp; berada&nbsp; pada&nbsp; peringkat&nbsp; ke-5 untuk&nbsp; jumlah&nbsp; penderita&nbsp; diabetes&nbsp; tertinggi&nbsp; di&nbsp; dunia.&nbsp; Empat&nbsp; pilar penatalaksanaan Diabetes Melitus meliputi 1) Edukasi, 2) Terapi Gizi Medis, 3) Latihan jasmani, 4) Intervensi farmakologi. Penderita&nbsp; DM&nbsp; sebanyak&nbsp; 90%&nbsp; di&nbsp; pengaruhi&nbsp; oleh&nbsp; pola&nbsp; hidup&nbsp; yang tidak sehat terutama karena mengkonsumsi karbohidrat berlebih, hal ini sangat memprihatinkan dan harus mendapatkan penanganan yang tepat, terapi non farmakologis yaitu dengan carbohydrate Counting&nbsp; merupakan&nbsp; alternative&nbsp; untuk&nbsp; perencanaan&nbsp; makan&nbsp; penderita&nbsp; DM. Carbohydrate&nbsp; Counting&nbsp; adalah&nbsp; suatu&nbsp; metode&nbsp; pendekatan&nbsp; dalam&nbsp; melakukan perencanaan&nbsp; makan&nbsp; dengan&nbsp; berpedoman&nbsp; pada&nbsp; jumlah&nbsp; total&nbsp; karbohidrat&nbsp; yang dikonsumsi,&nbsp; bukan&nbsp; pada&nbsp; jenis&nbsp; karbohidratnya.&nbsp; Metode&nbsp; ini&nbsp; biasanya dikombinasikan&nbsp; dengan&nbsp; metode&nbsp; memakai&nbsp; indeks&nbsp; glisemik&nbsp; (IG)&nbsp; dan&nbsp; glycemic load (GL). (Hartono, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas carbohydrate&nbsp; countingpada pasien diabetes mellitus. Pencarian literatur yang digunakan dengan menggunakan kata kunci carbohydrate counting, diabetes mellitus, variabel bebas adalah carbohydrate countingdan variabel terikat diabetes mellitus. Penelusuran dilakukan di situs Proquest, PMC, PubMed, atau situs-situs lain yang menggunakan Google Scholar. Dari hasil pencarian didapatkan sebanyak sepuluh jurnal yang terkait dengan temanya. Dari kesepuluh jurnal adalah jurnal penelitian klinis. Hasil kajian literatur menemukan bahwa dari kesepuluh jurnal tersebut menyebutkan bahwa efektifitas carbohydrate countinguntuk penderita diabetes mellitus</p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1070 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Perdarahan Persalinan di RSUD Karanganyar 2017-11-16T13:47:49+00:00 Rusiana Sri Haryanti [email protected] Intan Roshalia [email protected] <p>Latar belakang: Indikator Sustainable Development Goals (SDGs) yang pertama pada tahun 2030 yaitu terjadi penurunan rasio kematian ibu yang kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Data&nbsp; (WHO) 2010, 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Di Indonesia 30,3% kematian ibu bersalin disebabkan oleh perdarahan. Penyebab kematian ibu dikarenakan banyak faktor, antara lain : perdarahan 30,3%, hipertensi 27,1%, Infeksi 7,3%, sedangkan partus lama menyumbang kematian ibu terendah yaitu 1,8%. Tingginya kematian ibu akibat perdarahan menuntut peran besar rumah sakit dalam menangani penyebab tersebut (Direktorat kesehatan ibu Indonesia 2013). Salah satu penyebab angka kematian ibu adalah perdarahan persalinan. Di Indonesia AKI tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Data dari Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Provinsi Jawa Tengah angka kematian ibu pada tahun 2014 di Jawa Tengah sebesar 711 kasus per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Karanganyar terdapat 289 ibu bersalin normal yang mengalami perdarahan sejumlah 14 kasus perdarahan pada saat persalinan.&nbsp; Tujuan penelitian ini adalah untuk diskripsikan analisis faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan persalinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif dengan pendekatan cross sectional.&nbsp; Populasi yang digunakan adalah ibu bersalin dengan perdarahan persalinan. Sampel penelitian sebanyak 34 responden, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrument penelitian menggunakan data rekam medik dan teknik analisa menggunakan univariat. Hasil penelitian ini adalah pasien yang tidak mengalami perdarahan persalinan yaitu sebanyak 20 (59%) dan yang mengalami perdarahan persalinan sebanyak 14 responden (41%). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan kejadian perdarahan persalinan di RSUD Karanganyar sebagian besar tidak terjadi perdarahan yaitu sebanyak 59%.</p> 2017-09-05T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1083 Kemampuan Keluarga dalam Merawat Pasien Skizofrenia dengan Gejala Halusinasi 2017-11-16T13:49:05+00:00 Nur Wulan Agustina [email protected] Sri Handayani [email protected] <p>Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa. Skizofrenia ditandai dengan pikiran yang tidak koheren atau pikiran yang tidak logis, perilaku dan pembicaraan yang aneh, delusi dan halusinasi. &nbsp;Pasien dengan halusinasi memiliki kesulitan dalam menjalankan pekerjaan bahkan dalam merawat diri sendiri. Akibatnya pasien dengan halusinasi cenderung tergantung pada orang lain terutama keluarga. keluarga merupakan <em>care giver</em> bagi pasien, sehingga keluarga mempunyai peran dalam merawat pasien. Kemampuan keluarga dalam merawat pasien sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan sikap keluarga terhadap penyakit jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi. Desain penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em><em>. </em>Sampel penelitian adalah keluarga yang &nbsp;memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala halusinasi. Sampling dilakukan secara <em>total sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan keluarga adalah kuesioner dan lembar observasi yang dimodifikasi dari FAD (<em>Family Assessment Device</em>). Kemampuan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia diukur berdasarkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia. Analisis bivariat menggunakan korelasi rank spearmen. Rerata skor pengetahuan responden adalah 65.13. Rerata skor sikap responden adalah 79.87. Rerata skor perilaku responden adalah 81.65. Hasil analisis dengan korelasi rank spearman antara pengetahuan dengan sikap diperoleh nilai pvalue (0,00)&lt;α (0,05), korelasi antara pengetahuan dengan perilaku diperoleh nilai pvalue (0,002)&lt;α (0,05), dan korelasi antara sikap dengan perilaku diperoleh nilai pvalue (0,009) &gt; α (0,05).</p> <p>Kesimpulan penelitian adalah pengetahuan dan sikap berhubungan denga&nbsp; perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan gejala halusinasi<em>.</em></p> 2017-09-08T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1106 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash 2017-11-16T13:50:13+00:00 Endiyono Endiyono [email protected] Faisal Dwi Prasetyo [email protected] <p><strong>Latar</strong> <strong>Belakang:</strong><em> Hospital-acquired infections</em> (HAI) atau infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di pelayanan kesehatan selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis setelah ≥ 48 jam dan pada ≤ 30 hari setelah keluar dari fasilitas kesehatan.Cuci tangan merupakan salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai transmisi infeksi, sehingga insiden infeksi nosokomial dapat berkurang. Tetapi kebanyakan mahasiswa yang sedang praktik di rumah sakit tidak melakukan tindakan ini ketika praktik di Rumah Sakit. Padahal tindakan cuci tangan sangat penting dilakukan untuk mencegah infeksi nosokomial.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap kepatuhan melakukan cuci tangan dengan metode <em>hand wash</em>di IGD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em><em>. </em>Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 38 mahasiswa praktik dengan teknik total sampling. Analisa data menggunakan uji <em>chi squere</em><em>.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong>Mahasiswa praktik dengan pengetahuan baik sebanyak 14 (36,8%),&nbsp; pengetahuan kurang sebanyak 11 (28,9%).Mahasiswa praktik dengan sikap&nbsp; negatif sebanyak 22 (57,9%) , sikap positif sebanyak 14 (42,1%).Mahasiswa praktik dengan kepatuhan patuh sebanyak 20 (52,6%), kepatuhan tidak patuh sebanyak 18 (47,4%).Hasil&nbsp;value uji <em>chi squere </em>pengetahuan sebesar 0,001, Hasil&nbsp;value uji <em>chi squere </em>sikap sebesar 0,003.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Ada hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap kepatuhan cuci tangan di IGD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1206 Pengembangan dan Validasi Metode Penetapan Kadar Asetosal dan Dipiridamol secara Simultan dengan Spektrofotometri UV 2017-11-16T13:51:06+00:00 Dedi Hanwar [email protected] Wahyu Utami [email protected] Parmita Mutiara [email protected] <p>Dipiridamol dan asetosal (dosis rendah) dapat dikombinasikan menjadi satu sediaan sebagai antitrombotik. Telah dilakukan pengembangan metode analisis campuran kedua obat tersebut secara simultan dengan menggunakan spektrofotometri UV. Metode ini perlu divalidasi untuk melihat kehandalannya. Penelitian dilakukan dengan mencari pelarut yang sesuai untuk campuran asetosal dan dipiridamol serta mencari dua panjang gelombang yang optimum untuk membaca absorbansi kedua obat dengan spektrofotometri UV, serta dilakukan validasi metode yang meliputi parameter ripitabilitas, presisi antara, linearitas, dan akurasi. Hasil pengembangan metode diperoleh pelarut <em>&nbsp;</em>aquades: metanol (1:1) dan pembacaan pada panjang gelombang 275,5 nm dan 292,5 nm. Hasil linieritas &nbsp;untuk asetosal dan dipiridamol pada dua panjang gelombang memenuhi persyaratan validasi (r &gt; 0,99). Ripitabilitas pada penetapan asetosal dengan RSD 5,92 % dan dipiridamol 3,78 %. &nbsp;Presisi antara untuk senyawa asetosal dengan RSD sebesar 11,74 % dan dipiridamol sebesar 6,85 %. Nilai recovery dari parameter akurasi untuk asetosal adalah 124,61 % dan dipiridamol 91,52 %. Nilai LOD dan LOQ asetosal adalah 18,59 µg/ml dan 56,35 µg/ml sedangkan untuk dipiridamol &nbsp;adalah 4,39 µg/ml dan 13,32 µg/ml.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1463 Faktor yang Mempengaruhi Deteksi Dini Kanker Serviks 2017-11-16T13:52:14+00:00 Noor Cholifah [email protected] Rusnoto Rusnoto [email protected] Noor Hidayah [email protected] <p>Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan desain case control, <br> yang&nbsp; bertujuan&nbsp; diketahuinya&nbsp; faktor&nbsp; yang&nbsp; mempengaruhi&nbsp; keterlambatan deteksi dini&nbsp; klien&nbsp; kanker&nbsp; serviks <br> memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.Populasi penelitian semua klien kanker serviks yang <br> berobat di Desa rambatan Lor Kaliwungu Kudus bulan Juni sampai Agustus 2017, sedangkan <br> sampelnya adalah sebagian dari populasi tersebut, dipilih secara probability sampling&nbsp; sebanyak 98 <br> orang.&nbsp; Variabel bebas&nbsp; adalah pengetahuan, adanya rasa takut, rasa malu, rasa sakit atau nyeri, <br> tingkat sosial ekonomi, jangkauan fasilitas kesehatan, gangguan gejala terhadap pekerjaan dan <br> kehidupan sosial dan adanya kebutuhan lain. Hasilnya: variabel jangkauan fasilitas kesehatan dan <br> tidak adanya rasa sakit atau nyeri pada rahim, berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya <br> keterlambatan deteksi dini klien kanker serviks memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Sedangkan variabel <br> pengetahuan, rasa takut, rasa malu, tingkat sosial ekonomi, gangguan gejala terhadap kehidupan <br> sosial dan adanya kebutuhan lain, tidak berpengaruh terhadap keterlambatan deteksi dini klien kanker serviks <br> memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Berdasarkan uji chi-square dengan melihat nilai OR <br> besar risiko pada variabel jangkauan dan tidak adanya rasa sakit atau nyeri yaitu sebesar 0,330 dan <br> 12,907 artinya Besarnya risiko pada orang yang tidak dapat terjangkau fasilitas kesehatan sebesar <br> 0,330 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang dapat menjangkau fasilitas kesehatan, <br> sedangkan besarnya risiko orang yang tidak memiliki rasa sakit atau nyeri sebesar 12,907 kali lebih <br> besar untuk mengalami keterlambatan deteksi dini memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.</p> 2017-09-08T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1586 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Herba Pegagan dan Analisa Rendemen 2017-11-16T14:19:56+00:00 Widarika Santi Hapsari [email protected] Rohmayanti Rohmayanti [email protected] Fitriana Yuliastuti [email protected] Missya Putri Kurnia Pradani [email protected] <p>Pegagan merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam terapi berbegai penyakit di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen ekstrak etanol herba pegagan dan kandungan fitokimia yang terkandung dalam herba pegagan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif&nbsp; dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Rendemen ekstrak etanol herba pegagan menunjukkan banyaknya senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak dan&nbsp; diperoleh sebesar 5,9%. Senyawa fitokimia yang merupakan metabolit sekunder yang diuji yaitu alkaloid, tanin, steroid, saponin dan flavanoid. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba pegaagn mengandung tanin, saponin dan steroid namun tidak mengandung alkaloid dan flavanoid.</p> 2017-09-06T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1336 Penerapan Algoritme C4.5 Pada Klasifikasi Produksi Ubi Jalar Di Pulau Jawa 2017-11-16T14:37:38+00:00 Seno Setiyawan [email protected] Yuliana Susanti [email protected] Tri Atmojo Kusmayadi [email protected] <p><em>Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, ubi jalar, dan ubi kayu. Pada tahun 2015, hasil produksi ubi jalar nasional mencapai 2.297.634 ton ,atau turun 3,57% dari tahun 2014. Hal ini disebabkan berkurangnya lahan pertanian ubi jalar. Impor ubi jalar menjadi pilihan jika ketersedian produksi ubi jalar rendah. Maka diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi ubi jalar dengan membuat klasifikasi produksi ubi jalar di pulau Jawa. Produksi ubi jalar di pulau Jawa dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan produksi ubi jalar di pulau Jawa ubi jalar berdasarkan kabupaten atau kota. Penelitian ini menggunakan metode Algoritme C4.5. Metode klasifikasi dari data mining yang digunakan untuk mengkonstruksikan pohon keputusan serta mampu mengatasi nilai yang hilang (missing value), mengatasi data bertipe kontinu, dan melakukan pemangkasan pohon (prunning trees). Selain itu, dengan menggunakan algoritme C4.5 dapat diketahui nilai ketepatan klasifikasi. Metode Algoritme C4.5 menunjukkan bahwa terdapat 10 aturan klasifikasi dan nilai tingkat kesalahan adalah 7,21% dan ketepatan klasifikasi sebesar 92,85% dalam memprediksi klasifikasi produksi ubi jalar di kabupaten atau kota di pulau Jawa.</em></p> 2017-11-16T14:37:36+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1734 Validasi Metode Penetapan Kadar Asetosal dan Dipiridamol secara KLT Densitometri Fase Terbalik 2017-12-16T01:54:05+00:00 Wahyu Utami [email protected] Fatika Araiz [email protected] Dedi Hanwar [email protected] <p>Kombinasi asetosal dan dipiridamol digunakan untuk penyakit trombotik karena dapat mengurangi trombosis, terutama pada stroke iskemik. Penelitian ini menggunakan metode KLT densitometri untuk menetapkan kadar asetosal dengan dipiridamol dalam sediaan farmasi. Kedua senyawa dipisahkan menggunakan fase terbalik dengan metanol:ammonia (100:1,5) sebagai fase gerak dan C<sub>18</sub> sebagai fase diam. Deteksi dilakukan pada panjang gelombang 280 nm. Validasi metode ditinjau dari parameter validasi akurasi (% recovery), ripitabilitas (RSD), linieritas (r), dan sensitivitas (LOD dan LOQ). Diperoleh hasil nilai % recovery untuk asetosal adalah 91,0% dan untuk dipiridamol sebesar 123,70%. Nilai RSD sebesar 2,73% untuk asetosal, sedangkan dipiridamol sebesar 3,17%. Nilai r 0,971 dan 0,982, masing-masing untuk asetosal dan dipiridamol. Selektivitas dan sensitivitas metode KLT densitometri lebih tinggi pada asetosal dibandingkan pada dipiridamol dengan LOD dan LOQ asetosal 0,57 mg/mL dan 1,73 mg/mL, sedangkan dipiridamol sebesar 0,79 mg/mL dan 2,42 mg/mL</p> 2017-09-09T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1540 Hubungan Efek Kemoterapi Fase Induksi dengan Kepatuhan Pasien Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) Di RSUD Dr. Moewardi 2017-12-16T10:07:02+00:00 Mursudarinah Mursudarinah [email protected] Tika Wahyu Wardani [email protected] <p><strong>Latar Belakang;</strong> Kemoterapi pada LLA terdiri dari 4 fase. Salah satunya yaitu fase induksi yang merupakan fase awal dan merupakan fase yang penting dari kemoterapi. Efek samping kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang <em>membelah</em> dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.&nbsp; <strong>Tujuan; </strong>Mengetahui Hubungan Efek Kemoterapi Fase Induksi dengan Kepatuhan Menjalankan Kemoterapi pada Pasien Limfoblastik Leukemia Akut (LLA) di RSUD Dr. Moewardi. <strong>Metode; </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>, jumlah sample 50 orang yang diambil secara <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan <em>check list</em> melalui <em>medical record</em> pasien, kemudian data penelitian dianalisis &nbsp;dengan uji statistik <em>chi square</em> <strong>Hasil; </strong>Sebanyak 23 responden (46%) mengalami efek ringan dan 27 responden (54%) mengalami efek berat. Sebanyak 38 responden (76%) patuh terhadap pengobatan dan 12 responden (24%) tidak patuh terhadap pengobatan. Uji bivariat menggunakan uji statistik Chi Square yaitu angka signifikan <em>p value</em> = 0,730 &gt; 0.05. <strong>Kesimpulan: </strong>Tidak ada pengaruh efek samping kemoterapi fase induksi terhadap kepatuhan pasien LLA dalam menjalankan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi.</p> 2017-12-16T10:07:01+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1064 Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Involusi Uterus pada Ibu Postpartum di Klinik Pratama Srikandi Husada Kudus 2017-12-16T10:29:01+00:00 Noor Hidayah [email protected] Yayan Ardiansah [email protected] Sri Karyati [email protected] <p>Latar Belakan: kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. salah satu penyebab utamanya adalah perdarahan pasca persalinan sehingga perlu dilakukan suatu upaya mengatasi perdarahan pasca salin salah satu caranya yaitu dengan dengan memepercepat proses involusi uterus, karena itu di perlukan ambulasi dini untuk mempercepat proses infolusi uterus. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu postpartum dengan ambulasi dini dan tidak ambulasi dini&nbsp; di klinik pratama srikandi husada kudus. Metode: Menggunakan metode Quasi ekperimental&nbsp; dengan rancangan&nbsp; pretest-postest with control group. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang dari populasi dengan teknik sampling total sampling. Analisa data yang di gunakan analisa unifariat dan bivariat menggunakan uji statistic Wilcoxon. Hasil: Ada perbedaan penurunan TFU yang signifikan antara ibu yang melakukan ambulasi dini dan tidak melakukan ambulasi dini. Pada ibu dengan ambulasi dini penurunan TFU sebesar 0,17 cm dengan p value 0,001 sedangkan pada ibu tidak melakukan ambulasi dini yaitu 0,8 cm&nbsp; dengan p value 0,003</p> 2017-12-16T10:28:59+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1171 Pengaruh Paket Edukasi Kejang Demam terhadap Kecemasan Ibu pada Anak Kejang Demam 2017-12-16T10:30:01+00:00 Siti Rofiqoh [email protected] Isytiaroh Isytiaroh [email protected] <p>Kecemasan merupakan masalah utama pada orang tua dalam menghadapi anak kejang demam. Kecemasan timbul akibat kurangpengetahuan orang tua mengenai kejang demam. Edukasi kejang demam sabagai intervensi untuk meningkatkan pengetahuan belum dilaksanakan secara optimal di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh paket edukasi kejang demam terhadap kecemasan ibu pada anak kejang demam. Desain penelitian &nbsp;<em>quasi experiment</em> dengan rancangan <em>pre and</em> <em>posttest </em><em>control group desain</em><em>.</em> Sejumlah 40 responden diberikan intervensi berupa penyuluhan kesehatan kejang demam dan 41 responden tidak diberikan intervensi. Kecemasan diukur menggunakan kuesioner <em>State Anxiety Inventory (SAI) </em>sebelum dan setelah intervensi. Analisis data menggunakan uji <em>wilcokson</em><em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh paket edukasi kejang demam dengan kecemasan ibu pada anak kejang demam dengan <em>p value</em> 0,001. Penelitian ini merekomendasikan perawat untuk meningkatkan pengetahuan orang tua pada anak kejang demam dengan memberikan edukasi, sehingga dapat menurunkan kecemasan orang tua.</p> 2017-12-16T10:29:59+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1394 Analisis Hubungan Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim dengan Kepuasan Pasien 2017-12-16T10:31:56+00:00 Tri Suwarto [email protected] Yulisetyoningrum Yulisetyoningrum [email protected] <p>Model Asuhan Keperawatan Profesional merupakan sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan. Tetapi sebagian pasien merasa kurang puas terhadap pelayanan keperawatan karena pelayanan tersebut tidak optimal. Di Rumah Sakit Umum Kudus sejak diterapkannya model asuhan keperawatan profesional tim awal tahun 2002 sebagian besar dari pasien masih menyatakan ketidakpuasan terhadap pelayanan hal ini dibuktikan banyaknya surat di kotak saran tentang pelayanan perawat yang kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) TIM dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Kudus. Desain penelitian ini menggunakan <em>Cross Sectional</em>. Populasi adalah populasi terjangkau yaitu sebagian pasien yang dirawat dan sebagian perawat yang berada di Bangsal I,II,III,PAV, Rumah Sakit Umum Kudus. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan <em>Multistage Random Sampling</em> sebanyak 146 responden (78 pasien dan 68 perawat). Data ini dikumpulkan dengan menggunakan kuasioner dan observasi serta dianalisa dengan menggunakan uji statistik korelasi (<em>spreman’s rho</em>) dengan tingkat signifikan r £ 0,05. Hasil analisa menunjukkan ada hubungan antara penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) TIM dengan kepuasan pasien.Tanggung jawab kepala ruangan (r = 0,005), tanggung jawab ketua tim (r = 0,000), tanggung jawab anggota tim (r = 0,000), supervisi (r = 0,005), timbang terima (r = 0,005), sentralisasi obat (r = 0,005) dan dokumentasi keperawatan (r = 0,000). Penerapan tanggung jawab (kepala ruangan, ketua tim,dan anggota tim), supervisi, timbang terima, sentralisasi obat dan dokumentasi keperawatan berhubungan sangat kuat dengan kepuasan pasien. Oleh karena itu perlu dipertahankan secara maksimal dan dibenahi pelaksanaan MAKP Tim yang masih belum berjalan dengan baik.</p> 2017-12-16T10:31:54+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1596 Pengaruh Pelatihan Terapi Suportif Kelompok terhadap Peningkatan Peran Kader Kesehatan Jiwa Di Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten, Magelang 2017-12-16T13:00:29+00:00 Ubai Dillah [email protected] Sambodo Sriadi Pinilih [email protected] Retna Tri Astuti [email protected] Kartika Wijayanti [email protected] <p>Latar Belakang: Kader kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat Desa Paremono harus memiliki keterampilan dalam melakukan upaya preventif, salah satunya dengan melakukan terapi suportif kelompok. Tujuan: penelitian ini bertujuan meengetahui pengaruh pelatihan terapi suportif kelompok terhadap peningkatan peran kader kesehatan jiwa. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental group pre test and post test design with control group dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan sample berjumlah 46 kader kesehatan jiwa (23 kelompok inervensi dan 23 kelompok kontrol). Data diolah dengan uji statistik Paired Sample T-test. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan pengaruh pelatihan terapi suportif kelompok terhadap peningkatan peran kader kesehatan jiwa di Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p &lt; 0,05). Sebelum intervensi, rerata nilai kader pada kemampuan kognitif sebesar 2,52 (kurang) dan psikomotor sebesar 2,57 (kurang). Sedangkan setelah intervensi, rerata nilai kader pada kemampuan kognitif sebesar 4,09 (baik) dan kemampuan psikomotor sebesar 5,89 (sangat baik). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pelatihan terapi suportif kelompok terhadap peningkatan peran kader kesehatan jiwa di Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.</p> 2017-12-16T13:00:26+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1857 Pengetahuan dan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Sebagai Pencegahan Ulkus Diabetikum 2018-01-20T08:55:51+00:00 Rusnoto Rusnoto [email protected] Nur Chandiq [email protected] Winarto Winarto [email protected] <p>Indonesia menduduki urutan ke empat jumlah penyandang DM, sesudah Cina, India, dan Amerika.DM merupakan penyakit yang menahun yang diderita seumur hidup. Pasien DM beresiko mengalami kompikasi, salah satunya adalah komplikasi ulkus diabetikum. Oleh karena itu penting penderita DM melakukan perawatan kaki agar tidak terjadi ulkus diabetikum dan terhindar dari tindakan pembedahan amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan tentang DM dan kepatuhan kontrol gula darah dengan perawatan kaki sebagai upaya pencegahan ulkus diabetikum di BP HUMANICA Kudus. Jenis penelitian adalah non eksperimental, metode deskriptif korelatif dengan pendekatan kuantitatif serta rancangan cross sectional dan merupakan penelitian total sampling, sebanyak 36 responden. Data penelitian diperoleh dari kuisioner pengetahuan sebanyak 15 pertanyaan dan 10 pertanyaan tentang perawatan kaki sebagai upaya pencegahan ulkus diabetikum, serta data sekunder berupa rekam medis 3 bulan terakhir untuk kepatuhan kontrol gula darah. Hasil uji Fisher′s Exact Tes diperoleh nilai P = 0,000 (P &lt; 0,005). Hasil ini disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan tentang DM dan kepatuhan kontrol gula darah dengan perawatan kaki sebagai upaya pencegahan ulkus diabetikum di BP HUMANICA Kudus. Saran kepada perawat agar selalu memberi penyuluhan kepada pasien DM, tentang bahaya komplikasinya dan cara pencegahannya.</p> 2017-09-09T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1867 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres Psikologis pada Pasien Ulkus Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2018-01-30T09:28:18+00:00 Esri Rusminingsih [email protected] Ganang Satria [email protected] <p><strong>Latar Belakang:</strong> Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer. Salah satu komplikasi DM adalah berupa luka sulit sembuh (ulkus diabetikum) yang rentan infeksi dan menyebabkan luka menjadi busuk/gangren. Ulkus Diabetes Mellitus memiliki sifat yang terkenal kronis, sulit sembuh dan memiliki angka amputasi yang tinggi. Ulkus Diabetes Mellitus dapat menyebabkan infeksi dan iskemia tungkai dengan risiko amputasi bahkan mengancam jiwa, serta membutuhkan sumber daya kesehatan yang besar. Hal ini dapat memberikan beban sosio-ekonomi bagi pasien, masyarakat, dan negara. Karena sifat ulkus Diabetes Mellitus yang terkenal kronis, sulit sembuh dan tingginya angka amputasi dapat memicu timbulnya stressor pada penderita ulkus DM. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk penderita ulkus diabetikum untuk membantu meningkatkan strategi koping individu.</p> <p><strong>Tujuan penelitian:</strong> Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres psikologis pada pasien ulkus Diabetes Mellitus di&nbsp; RSUP Dr. Seoradji Tirtonegoro Klaten.</p> <p><strong>Metode Penelitian: </strong>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi korelasi dengan jenis pendekatan waktu cross sectional. Analisa data menggunakan kendall tau. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien ulkus Diabetes Mellitus di poliklinik bedah RSUP Dr. Seoradji Tirtonegoro Klaten. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 29 responden.</p> <p><strong>Hasil Penelitian:</strong> Karakteristik usia rata-rata responden 54 tahun, 55,2% responden berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar responden tidak bersekolah 37,9% dan 75,9% responden sudah tidak bekerja. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan stres psikologis pada pasien ulkus Diabetes Mellitus RSUP Dr. Seoradji Tirtonegoro Klaten dengan p = 0,000; α = 0,05 serta nilai kendall tau sebesar 0,661 yang berarti keeratan antar keduanya tinggi.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres psikologis pada pasien ulkus Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Seoradji Tirtonegoro Klaten.</p> 2017-09-09T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.unimma.ac.id./index.php/urecol/article/view/1870 Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga Terhadap Harga Diri Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2015 2018-02-01T10:25:26+00:00 Anny Rosiana Masithoh [email protected] Iswatun Qasanah [email protected] Deni Hertiana [email protected] <p>Menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang pertahun. Dinegara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada dinegara-negara berkembang. Tujuan&nbsp; dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap harga diri penderita TBC di Wilayah kerja Puskesmas Undaan kabupaten Kudus tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah Quasy Ekperimmental. Metode penelitian Nonequivalent control group pre test-post test, sampel sebanyak 40 responden penderita TBC dan keluarga dengan tehnik sampling jenuh dengan alat ukur kuesioner dan buku kerja. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji pengaruh penelitian menggunakan wilcoxon. Penelitian tentang pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap harga diri penderita tbc diwilayah kerja puskesmas undaan kabupaten kudus dengan menggunakan Uji Wilcoxon didapatkan bahwa variabel sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok kontrol p value &gt; 0,05 yakni sebesar p = 0,317. Sedangkan pada variabel sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi&nbsp; p value &lt; 0,05 yakni p = 0,035. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Maka dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Harga Diri Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.</p> 2017-09-09T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##