Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di BPM Sri Lumintu
Main Article Content
Abstract
Latar Belakang : Salah satu hambatan pemenuhan nutrisi yang sering terjadi di masyarakat adalah adanya pantang makan setelah melahirkan. Padahal setelah melahirkan seorang wanita memerlukan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kembali seluruh alat genetalianya. Data menunjukkan banyak ibu yang melakukan pantang makanan pada masa nifas, di Indonesia dari 5.123.764 ibu nifas sebanyak 4.206.437 ibu nifas (80%) mempunyai kebiasaan pantang makan, seperti tidak makan ikan, telur, sayur dan makanan pedas. Di Jawa Tengah dari 21.403 ibu nifas, sebesar 81,5% melakukan pantang makan. Data lain menunjukkan sebanyak 36.025 (80%) dari jumlah ibu nifas melakukan pantang makan (Dinkes Jateng, 2010).
Berdasarkan dari hasil wawancara di BPM Sri Lumintu Surakarta sejumlah 5 orang ibu nifas diperoleh data bahwa semua tidak mengerti tentang pantang makanan selama nifas.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pantang makanan selama masa nifas di BPM Sri Lumintu Surakarta.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif murni atau survey. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di BPM Sri Lumintu sejumlah 30 responden. Pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup, cara pengukuran langsung dengan menyebarkan kuesioner pada responden.
Hasil Penelitian: pengetahuan ibu tentang makanan pantangan selama nifas yaitu responden berpegetahuan baik 6 orang (20%), cukup 15 orang (50%) dan kurang 9 orang (30%). Responden bersikap negatif 6 orang (20%), positif 24 orang (80%).
Kesimpulan : Pengetahuan tentang pantang makanan selama nifas mayoritas mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50,0%). Sikap ibu nifas mayoritas mempunyai sikap positif 24 orang (80,0%).