Main Article Content

Abstract





Whistleblowing merupakan tindakan mengungkapkan informasi dari organisasi baik privat ataupun publik untuk membuka kasus-kasus korupsi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kondisi Organisasional, Kondisi Individual dan Kondisi Situasional terhadap Intensi Whistleblowing. Penelitian ini menggunakan sampel pegawai yang bekerja di Inspektorat Kota dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, serta Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dan jumlah sampel yang dapat diolah sebanyak 45 responden. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ethical climate benevolence yang termasuk kedalam kondisi organisasional, personal cost yang termasuk kedalam kondisi individual, dan keseriusan pelanggaran yang termasuk kedalam kondisi situasional berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing, dan ethical climate-principle yang termasuk kedalam kondisi organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi whistleblowing. Sedangkan ethical climate-egoism, dan norma subjektif yang termasuk kedalam kondisi organisasional; serta locus of control internal dan komitmen organisasi yang termasuk kedalam kondisi individual tidak berpengaruh terhadap intensi whistleblowing.





Keywords

Whistleblowing kondisi organisasional kondisi individual kondisi situasional

Article Details