Main Article Content
Abstract
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dengan nilai z-score kurang dari-2SD dan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif serta motorik. Secara global, pada tahun 2019 sekitar 144 juta (21,3%) balita mengalami stunting. Tujuan kegiatan Kelompok Pendamping Stimulasi Tumbuh Kembang (KP-Stimulan), yaitu meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan kader kesehatan dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang. Metode pelaksanaan terdiri dari sosialisasi, peningkatan kompetensi, latihan ketrampilan atau pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan kemampuan dan ketrampilan kader kesehatan dalam melakukan pendampingan ibu untuk menstimulasi tumbuh kembang Baduta meningkat dari 55% menjadi 88% dan kemampuan untuk melakukan deteksi dini risiko stunting meningkat dari 65% menjadi 92%. Hasil pengontrolan pada klien ibu dengan baduta, yaitu menurunnya risiko stunting pada baduta dari 67% menjadi 85%. KP-Stimulan berbasis Self Help Group menjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan masyarakat dalam menstimulasi tumbuh kembang dan pencegahan stunting. KP-Stimulan berbasis Self Help Group dapat dikembangkan dengan tidak hanya berfokus pada pendampingan stimulasi tumbuh kembang, namun juga pendampingan terhadap pemenuhan gizi baik ibu maupun baduta dengan melipatkan peran aktif dari keluarga.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.